"Dalam melistriki desa-desa terpencil atau 3T, tantangan terbesarnya adalah medan yang sulit. Di Pulau Maratua misalnya, mobilisasi material besar hanya bisa lewat jalur laut, dan dihantam ombak yang tinggi. Namun itu bukan menjadi hambatan bagi kami untuk terus menerangi negeri," terang General Manager PLN UIW Kaltimra, Sigit Witjaksono.
Proses berat itu telah dilewati, hasilnya dirasakan oleh penduduk Maratua yang telah lama memimpikan masuknya listrik ke daerah mereka. Sebuah awal baru untuk mengejar kemajuan saudara sebangsa mereka yang lainnya.
"Merupakan kebanggaan bagi kami dapat melistriki hingga ke daerah-daerah terpencil. Kami akan terus upayakan pemerataan listrik, sesuai dengan misi PLN untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui ketersediaan listrik," kata Sigit.
Mitos tentang terjadinya pulau Maratua adalah pengingat, dulu mereka tertinggal dan dilupakan. Sekarang zaman telah berubah, Maratua tak lagi sesedih itu dalam memandang nasib. Dengan masuknya listrik, potensi keindahan alamnya akan lebih menarik perhatian wisatawan. Dari sana masyarakat setempat akan berani untuk bermimpi sejulang lebih tinggi.
Puji Handoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H