Maratua adalah pulau yang indah. Ia terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau Maratua tersohor dengan keindahan alam bawah lautnya, ia sering disebut sebagai primadona wisata bahari di Kabupaten Berau. Menurut legenda, kisah terjadinya Maratua bermula dari pernikahan yang berakhir tragis. Badai datang menghempaskan prosesi pernikahan yang dilakukan di tengah laut.
Anak perempuan itu kemudian menjelma menjadi Pulau Derawan yang dalam bahasa lokal artinya perawan. Sementara ibunya berubah menjadi Pulau Semama (mama) dan kakaknya berubah menjadi Pulau Kakaban (kakak). Pihak laki-laki menjadi Pulau Sangalaki dan calon mertua dari perempuan itu menjadi Pulau Maratua.
Begitulah nama itu diperoleh. Maratua adalah salah satu bagian dari gugusan pulau yang membentang di bagian terluar Indonesia. Keindahannya yang perawan, langitnya yang bersih dan udara yang segar adalah anugerah yang tak terbahasakan.
Meskipun begitu, di masa lalu Maratua sulit dijangkau.
Kemudian Jokowi terpilih sebagai presiden pada 2014, percepatan pembangunan dilakukan. Daerah tiga T (terdepan, terluar, tertinggal) mendapat perhatian serius. Pelan-pelan Maratua mendapatkan sentuhan kemajuan zaman. Sejak 2014 proses kelistrikan sudah mulai dikerjakan. Sebelumnya, penduduk setempat menggunakan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) bantuan pemerintah.
Namun itu sangat terbatas dan hanya bisa digunakan untuk penerangan saja. Penduduk Marantua sudah sangat lama mengidamkan listrik. Sebuah ironi yang mereka rasakan, keindahan alam yang berkelindan dengan keterlantaran. Nasib buruk untuk terlahir di Maratua, sebagaimana mitos yang diceritakan leluhur mereka.
Masa menyedihkan itu telah berakhir, PLN berhasil membangun jaringan listrik di Maratua, tepatnya di Desa Bohe Silian, Desa Payung-Payung dan Desa Teluk Harapan.
"Tentu kami sangat gembira dengan masuknya PLN ke Pulau Maratua. Sebagai langkah awal kami mengapresiasi upaya PLN menghadirkan listrik untuk warga Maratua," kata Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, sebagaimana dikutip Liputan6, Minggu 27 September 2020.
Agus menyadari, listrik adalah kebutuhan pokok manusia modern. Oleh sebab itu, masuknya listrik di suatu daerah sangat menentukan perkembangan ekonominya. Â Dengan listrik yang disuplai oleh PLTD Maratua, sedikitnya ada 600 potensi pelanggan yang menikmati listrik PLN untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari.
Memang tidak mudah untuk melistriki Pulau Maratua. Berbagai kendala muncul di lapangan. Namun PLN telah berhasil membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sejauh 18 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sejauh 15 kilometer sirkuit (kms), serta memasang 8 unit trafo dengan kapasitas 800 kVA.