Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sudah Teruji Waktu, Pertamina Semakin Solid dan Transparan

15 September 2020   11:41 Diperbarui: 15 September 2020   11:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dok. Pertamina

Upaya Pertamina untuk berbenah terus dilakukan. Mulai dari alur bisnis, sampai pada proses penyelenggaraan kerja. Di masa lalu memang banyak kabar miring di berbagai perusahaan negara. Namun seiring berjalannya waktu, masing-masing BUMN itu terus berupaya memperbaiki dirinya. Pertamina adalah salah satu perusahaan yang sangat getol membuat perubahan itu.

Dari jalur bisnis misalnya, sejak RUPS yang dilakukan pada Jumat 12 Juni 2020, Pertamina langsung tancap gas melanjutkan transformasi pada tingkat subholding bisnis.

Langkah pengukuhan Subholding itu merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan pembentukan Holding Migas. Hal itu menunjukkan cara pandang Pertamina dalam melihat masa depan yang jauh. Persiapan telah dilakukan untuk menyongsong berbagai tantangan zaman.

Pembentukan Subholding itu juga merupakan penjabaran dari roadmap program kementerian BUMN, yang tercantum dalam Buku Putih Pembentukan Holding Migas. Itu artinya, gagasan tersebut telah direncanakan secara matang. Bukan sekadar kebijakan seremonial yang tak memiliki pijakan.

"Transformasi yang dilakukan saat ini adalah untuk menyiapkan lini bisnis Pertamina berkembang dan mandiri. Saat ini, lingkup bisnis Pertamina sangat luas, dengan tantangan dan kompetisi yang berbeda serta memiliki kekhususan risiko masing-masing. Karenanya, dengan subholding ini, setiap bisnis nantinya dapat bergerak lebih cepat dan lincah untuk pengembangan kapabilitas kelas dunia," kata Dirut Pertamina Nicke Widyawati, sebagaimana dikutip dari Pertamina.com, 13 Juni 2020. 

Dari segi proses penyelenggaraan kerja, Pertamina berusaha untuk membuat setiap jenis pekerjaan dilakukan dengan transparan. Oleh sebab itu Pertamina menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan direncanakan juga akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Tujuannya untuk ikut mengawasi peredaran uang di perusahaan raksasa itu.

Hal itu menunjukkan, Pertamina terus melakukan perbaikan dan berusaha menutup celah yang bisa dimasuki oleh oknum nakal. Memang, potensi adanya oknum nakal akan selalu muncul di perusahaan manapun. Tidak terkecuali perusahaan negara. Oleh sebab itu sistem deteksi dan pengawasan harus terus ditingkatkan.

Sejauh ini direksi pertamina menunjukkan kinerja yang baik. Menteri BUMN telah menunjuk orang-orang yang memiliki pengalaman dan kredibilitas teruji sesuai KPI (Key Performance Indicators) yang mereka miliki. Oleh sebab itu, keberadaan mereka di Pertamina dimaksudkan oleh Menteri BUMN adalah sebagai gerbong perubahan.

Pertamina harus lebih gesit dan lincah dalam menangkap semua peluang. Dan itu mustahil dilakukan jika jajaran direksinya bukan orang-orang cemerlang.

Pertamina telah mengarungi berbagai zaman, berbagai rezim politik. Badai yang dihadapi perusahaan pelat merah ini sudah tak terhitung jumlahnya. Sejarah yang panjang itu telah menempa perusahaan ini untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan besar kelas dunia. Memang bukan jalan yang mudah, tapi jika melihat langkah-langkah yang diambil direksinya menunjukkan bahwa Pertamina on the track. Perusahaan ini terlihat semakin solid dan transparan, tahniah!

Puji Handoko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun