BBM Satu Harga adalah simbol perasaan senasib. Sebuah upaya untuk merekatkan nasionalisme dengan tindakan. Bukan hanya berbuih-buih kata di atas podium politik. Kerja yang didasari dengan keikhlasan. Pasalnya, di atas kertas Pertamina mengaku rugi ketika menjalankan program itu.
Contohnya di Papua, untuk mengantar BBM ke atas bukit digunakan pesawat terbang. Ongkos kirimnya mahal, pertamina rugi ratusan miliar. Tidak sesuai hitungan keekonomian. Namun program itu harus dijalankan, demi terwujudnya keadilan energi. Agar cita-cita untuk sejahtera bersama itu tidak sekadar kalimat pelipur lara.
Oleh sebab itu, program baik ini harus terus didukung. Agar keadilan energi benar-benar bertumbuh. Hingga sulur-sulurnya menjangkau wilayah-wilayah yang jauh di Nusantara. Sebab mereka juga adalah saudara sebangsa yang berhak merasakan keadilan sosial yang sebenar-benarnya.
Puji Handoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H