Pandemi Covid-19 menghancurkan perekonomian dunia. Harga minyak mentah sebagai indikator utama ekonomi mengalami kejatuhan harga yang menyedihkan.Â
Tapi tak lama kemudian, pelan-pelan harga minyak mentah kembali merangkak naik. Kondisi ekonomi memang belum pulih sepenuhnya. Selama vaksin belum ditemukan, kecemasan akan terus menghantui seluruh masyarakat dunia.
Tetapi, meski vaksin memang belum ditemukan, rasa optimisme harus tetap dibangun. Caranya adalah dengan melihat hal-hal positif yang ada di sekitar kita. Tanda-tanda perekonomian mulai kembali tumbuh. Indikator utamanya adalah konsumsi BBM.
Pertamina menyatakan, konsumsi BBM sudah mulai naik mendekati posisi normal. Hal itu dipicu dengan pemberlakukan new normal di beberapa kota besar, khususnya di provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
 Yang agak sedikit disayangkan adalah, Jakarta kembali memberlakukan peraturan Ganjil-Genap. Imbasnya banyak pengguna kendaraan pribadi yang terpaksa kembali menggunakan kendaraan umum. Dari sana potensi penyebaran Covid-19 juga semakin berisiko membesar.
Jika saja new normal dijalankan sepenuhnya degan tetap menjalankan protokol kesehatan, dampak konsumsi BBM juga akan meningkat drastis.
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III, Eko Kristiawan, sebagaimana dikutip Kompas.com pada Jumat 21 Agustus 2020 mengatakan, "Ini mencerminkan konsumsi BBM masyarakat mulai mendekati kondisi normal, yakni sekitar 91 persen dari normal 26.000 Kl per hari. Kondisi normal adalah konsumsi rata-rata harian pada periode Januari-Februari 2020, sebelum pandemi Covid-19 diumumkan di Indonesia."
Meskipun untuk jenis Biosolar baru mengalami kenaikan mendekati 85 persen dari konsumsi normal sebelum pandemi Covid-19. Kenaikan itu terjadi ketika PSBB telah dilonggarkan, utamanya di Jakarta.Â
Dampaknya konsumsi harian biosolar perlahan ikut meningkat. Bahkan untuk beberapa daerah seperti Cirebon, Indramayu dan Majalengka, justru malah mengalami kenaikan di atas konsumsi normal dibandingkan sebelumnya. Jumlahnya melesat sampai 109 persen.
Kabar baik ini menunjukkan, kondisi perekonomian yang tertekan pandemi Covid-19 perlahan telah mengalami pertumbuhan kembali. Satu indikator ini saja memang belum cukup untuk menggaris tebal kesimpulan tersebut. Namun sebagai acuan optimisme, kabar seperti ini penting dijadikan pegangan.