Mohon tunggu...
Puji HadiAhyari
Puji HadiAhyari Mohon Tunggu... Editor - Puji Hadi Ahyari

Ikhtiar Sabar Tawakal

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah Plastik, Masalah yang Tak Kunjung Usai?

26 Maret 2022   17:20 Diperbarui: 26 Maret 2022   19:42 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tasikmalaya - Kurangnya kesadaran bahkan terbiasanya masyarakat dalam membuang sampah sembarangan membuat sampah-sampah berserakan dimana-mana. Sungai dan parit yang berada di desa Calingcing Kabupaten Tasikmalaya menjadi  tempat bertumpuknya sampah-sampah tersebut. Bahkan ketika musim pengujan tiba, parit-parit meluap dan sampah tersebut berserakan di jalan. Hal tersebut dapat membahayakan para pengendara.

Tidak hanya berdampak pada jalan dan pemukiman warga. Sampah yang berada di sungai menyebabkan tercemarnya air sungai tersebut. Selain itu, sering teciumnya bau busuk di sekitaran sungai yang di sebabkan sampah-sampah tersebut yang tidak baik untuk kesehatan masyarakat maupun warga setempat.

 

Meningkatnya volume sampah

Tahun-tahun sebelummnya volume sampah di desa Calingcing Kabupaten Tasikmalaya terus meninggkat. Beberapa cara penanggulangan seperti melakukan himbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun hal itu selalu tidak di pedulikan oleh masyarakat desa Calingcing. Tidak hanya himbauan, sosialisasi juga kerap kali di lakukan oleh pihak desa Calingcing. lagi-lagi hal itu juga tidak di pedulikan oleh masyarakat.

Peningkatan volume sampah bukan hanya faktor dari kurangnya tingkat kesadaran masyarakat setempat saja. "Namun terjadinya peningkatan volume sampah di desa Calingcing, disebabkan adanya kiriman sampah dari desa tetangga." Tutur Dadi. Hal tersebut membuat pihak desa Calingcing melakukan upaya terobosan penanggulangan sampah, yaitu dengan diadakannya tong-tong sampah di setiap titik wilayah desa calingcing.

Upaya tersebut merupakan upaya pertama penanggulangan sampah dari pihak desa Calingcing. Hasilnya, upaya tersebut dapat mengurangi sampah yang berserakan di beberapa titik wilayah desa Calingcing. Namun upaya tersebut kurang efektif, karena masyarakat hanya membuang sampah ke tong-tong sampah tersebut. Yang dimana seharusnya ketika tong tersebut dipenuhi dengan sampah, masyarakat bertanggung jawab membakar sampah tersebut.

Mulai Berkurangnya volume sampah 

Setelah upaya penanggulangan sampah pertama yang kurang efektif. Kini pihak desa Calingcing mulai melakukan pengelolaan sampah. Dengan membangun tempat pembakaran sampah yang sudah berjalan 5 bulan kebelakang. Tempat pembakaran tersebut berada di salah satu wilayah desa Calingcing tepatnya di kampung Cinangsi.

Tempat pembakaran tersebut menggunakan mesin yang panasnya mencapai 1000 derajat celcius. Mesin pembakar sampah tersebut bisa membakar sampah- sampah kering seperti sampah plastik. Untuk sampah basah sebenar juga bisa, namun prosesnya memakan waktu yang cukup lama.

"Sebetulnya di adakannya mesin pembakar sampah merupakan keinginan masyarakat yang selalu minta untuk di fasilitasi." Tutur Dadi. Maka dari itu  pihak desa mengabulkan permintaan masyarakat. Yang memang mesin pembakar sampah tersebut di khususkan untuk masyarakat desa Calingcing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun