Stunting tidak sekedar urusan tenaga kesehatan. Stunting menjadi perhatian bagi seluruh komponen bangsa. Stunting urusan masa kini yang akan berpengaruh pada masa depan. Penting bagi kita semua untuk punya kesadaran tentang hal yang satu ini. Penting bagi kita semua untuk lebih peduli, termasuk di dalamnya adalah anak remaja.
Ada apa dengan remaja? Bukankah masa remaja adalah masa bersenang-senang, bebas dari urusan negara, apalagi urusan stunting? Oh tentu saja tidak.Â
Remaja adalah harapan bangsa. Di tangan remaja masa depan bangsa tergenggam. Apakah bangsa ini akan maju dengan tingkat kesehatan yang optimal ataukah penuh dengan masalah, di tangan remaja salah satu solusinya.Â
Bagaimana menjadi remaja yang sehat, remaja yang cerdas dan ceria, remaja yang siap mengemban amanah tugas bangsa, harus dipersiapkan dari sekarang. KIta tidak boleh lagi terlambat, kita jangan lagi berleha-leha. Remaja  harus disiapkan sejak dini untuk melahirkan anak-anak bangsa yang tidak hanya sehat secara fisik, namun juga seluruh aspek bio psiko sosial spiritualnya.
Prodi Kebidanan Purwokerto sebagai salah satu institusi yang mencetak tenaga kesehtan khususnya kebidanan juga ikut berpartisipasi dalam pencegahan stunting melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Â Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya remaja di desa Karang Tengah Kecamatan Baturraden.Â
Pengabdian masyarakat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepedulian remaja akan pentingnya pencegahan stunting dari masa remaja. Remaja semestinya paham apa itu stunting? Stunting adalah kekurangan gizi yang berlangsung lama pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan mereka sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Kondisi gagal tumbuh kembang ini tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan anak, tapi juga kecerdasan mereka.  Mereka mengalami kekurangan gizi menahun. Bayi stunting tersebut tumbuh lebih pendek dan lebih kurus dari standar tinggi dan berat badan seumuran mereka. walaupun  anak yang bertubuh pendek dan kurus belum tentu stunting, tinggi dan berat badan anak yang di bawah ideal itu merupakan tanda-tanda peringatan yang perlu segera diintervensi sehingga tidak mengalami gagal tumbuh kembang.
Dalam pendidikan kesehatan tentang stunting yang meliputi pengertian stunting, tanda dan gejala, cara pemeriksaan, pencegahan dan penanganannya tersebut , remaja desa Karang Tengah Kecamatan Baturraden ini antusias dan sangat senang mendapatkan materi yang bagi mereka adalah informasi yang sangat berharga.
Mereka berharap kegiatan tersebut tidak hanya berhenti pada pendidikan kesehatan lain, namun ada intervensi tambahan khususnya peran mereka pada stunting yang ada di desanya. Untuk itu akan diadakan kegiatan lanjutan berupa pelatihan pembuatan pemberian makanan tambahan khususnya cemilan untuk bayi yang diduga stunting atau sudah divonis stunting.
Semoga dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menambah wawasan sekaligus mengurangi angka stunting yang ada di desa tersebut. Tahun 2025 desa Karang Tengah termasuk desa lokus stunting di Kabupaten Banyumas. Untuk itu upaya secara bersama perlu dilaksanakan lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H