Luka yang pernah ditorehkan dulu rasanya terbuka lagi. Sambil berjalan arah pulang dia mengikuti dan berusaha berjalan sejajar sambil memanggil-manggil namaku.Â
"Nina, Aku dengar suamimu telah tiada, ikut prihatin mendengarnya. Maafkan atas tindakanku dulu. Jauhnya tempat tugasku tidak memungkinkan untuk menyusulmu dan membawamu bersamaku. Akhirnya aku menikah dengan gadis asal sana dan belum lama juga aku telah ditinggalkan menghadap yang kuasa."
Beberapa hari setelah pertemuan itu, dia datang  ke rumah dengan anaknya dan memintaku untuk menyambungkan rasa yang pernah ada. Aku minta ijin pada anakku san mereka membolehkan untumkku menikah lagi.
Lebaran kali ini membawa nuansa baru dalam kehidupan. Kehidupan baruku bersama seseorang dari masa lakuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H