Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Love

Patah Hati

2 November 2021   21:09 Diperbarui: 2 November 2021   21:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Patah hati bikin mewek. Enggak cowok enggak cewek. Lelehan air matanya memang tak sederas tangisan. Tapi air mata yang keluar saat sesenggukan sungguh mengharukan. Tak tahan rasanya untuk memeluknya guna menenangkan hatinya.

Bagaimana tidak terharu, anakku tiba-tiba mendatangiku sambil memanggil-manggil ibu, ibu dengan suara lirih seperti orang yang sedang kebingungan. Melihat dia seperti itu aku ajak duduk dan kupegang tangannya. 

"Ada apa?" Tanyaku

"Ibu, ibu, ibu, cewekku mutusin." Jawabnya sambil menghapus ingus yang keluar karena menangis.

"Kamu putus?" Tanyaku

"Iya, tapi sepihak, cewekku mutusin kemarin ." Jawabnya

"Oh, jadi itu sebabnya, kamu enggak mau diajak ibu berenang barusan?" Tanyaku lagi.

"Iya, aku males kemana-mana." Jawabnya

"Kenapa putus? Sebabnya apa?" Tanyaku lagi

"Ada deh bu, aku enggak mau cerita." Jawabnya. Cuma kenapa rasanya kaya sepi banget. Aku jadi malas ngapa-ngapain. 

Mendengar penjelasannya, pahamlah kiranya ternyata anakku baru putus cinta. Merasa patah hati dan kesepian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun