Waktu menonton Kompas TV , pas ada tayangan berita tentang 3 aorang anggota keluarga yang meninggal dalam waktu berdekatan di Surabaya. Ketiganya meninggal diduga berkaitan dengan Covid-19.
Betapa menyedihkannya mendengar berita tersebut. Tak terbayangkan bagaimana perasaan anggota keluarganya. Kehilangan orang yang dicintainya hanya dalam waktu tak sampai 1 minggu.Â
Kehilangan pertama adalah bapaknya, yang kedua  anak perempuannya  yang sedang hamil 8 bulan dan yang ketiga ibunya.
Betapa tragisnya  kejadian tersebut. Ketiga anggota keluarga yang meninggal itu semua diperlakukan sebagai pasien Covid-19 dan dimakamkan sesuai dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19. Sebuah pemakaman yang sunyi dan tak dihadiri sanak saudara dan kerabat.Â
Dari berita yang kudengar tadi, yang baru diketahui positif adalah anak perempuannya yang sedang hamil dan meninggal bersama janinnya. Bahkan janin tersebut telah meninggal dunia terlebih dahulu. Sedangkan kedua orang tuanya belum ada hasil dan sudah terburu dipanggil.
Covid-19 Itu Nyata. Ada di sekitar kita dan telah merenggut orang-orang terkasih dalam keluarga. Dalam sebuah tulisan yang saya baca di sebuah grup menulis dan telah cukup viral  ada yang bertanya apakah Covid-19 Itu nyata . Dia mempertanyakan dalam tulisannya benarkah data-data yang tersaji dan minta di kolom komentar adakah pembaca yang bisa memberikan kesaksian bahwa itu ada di sekitar kita.Â
Berlomba-lomba pembaca memberikan komentarnya dan malah menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit rujukan agar langsung bisa menyaksikan bagaimana Covid-19 Itu telah menginfeksi jutaan orang dan ratusan ribu meninggal di masa pandemic Covid-19 ini.
Covid-19 itu nyata ada di sekitar kita dan tidak perlu untuk membuktikannya kita harus terinfeksi dulu. Cukup sudah bukti itu tersaji di hadapan kita.Â
Menjadi tugas kita bersama untuk ikut berperan serta menjadi agen penurun terjadinya Covid-19. Bagi yang memang bekerja di garda terdepan berhubungan langsung dengan penderita Covid-19 merawat dan mengobati yang sakit, bekerjalah dengan ikhlas, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku baginya, bekerja sesuai dengan standar yang ada.Â
Semoga perjuangannya tidak sia-sia, banyak yang sembuh karenanya dan kalaupun ada yang  dirawat dan diobati ternyata meninggal dunia,  sudah diberikan perawatan dan pengobatan secara maksimal. Semoga  mereka sehat selalu, dan  pasien tidak terus menyerbu.Â
Bagi kita yang harus dirumah saja atau sekarang ini mulai bekerja, maka bekerjalah sesuai dengan protokol kesehatan di tempat kerja. Datang ke kantor dalam keadaan tidak ada resko menularkan karena kita sudah menerapkan protokol kesehatan yang ada.
Bagi kita yang memiliki waktu luang bisa mengerjakan sesuatu yang bermanfaat misalnya membuat masker untuk dibagikan, menggalang dana untuk membantu mereka yang berdampak Covid-19, memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat sekitar tentang pencegahan, perawatan, pengobatan Covid-19.Â
Bahkan bagi kita yang senang dan hobi menuangkan ide dalam sebuah tulisan bisa membagikan pesan-pesan tentang bagaimana kita berdamai dengan Covid-19 dan bisa hidup berdampingan.
Covid-19 nyata ada di depan kita. Rasanya tak mungkin lagi kita lari menghindarinya. Seberapa jauh jarak yang ditempuh dan setinggi apapun gunung yang kita daki, dia sudah ada di sekitar kita. Yang perlu kita lakukan adalah berusaha jangan sampai kita tertular dan menjadi carrier penularan pada orang lain.
Mari kita kembali pada kehidupan normal sebagaimana kita dahulu. Bekerja dan berusaha memenuhi kebutuhan hidup. Namun dalam tatanan kehidupan yang baru.Â
Kalau dulu kita bepergian ga pernah pakai masker, sekarang ini wajib pakai. Bahkan dimana-mana ada razia pemakaian masker. Kalau dulu hand sanitizer bukan bawaan dalam tas kita, sekarang ini mungkin harus selalu diselipkan. Kalau sebelumnya apa yang kita konsumsi tidak diperhatikan, sekarang ini makanan bernutrisi dan bervitamin musti kita hidangkan.
Covid-19 nyata ada di depan kita, merubah tatanan yang sudah ada. Semoga tatanan itu akan lebih baik dari sebelumnya karena kita manusia diminta untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H