Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Beli Nastar Sama Adik Ipar

15 Mei 2020   09:05 Diperbarui: 15 Mei 2020   18:18 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nastar favorit /dokpri

Untuk itulah kita harus patuh di rumah saja. Keluar rumah hanya untuk keperluan memdesak. Keluar rumah hanya bagi yang berkepentingan. Kalau biasanya Ramadan seperti ini kita sudah berburu baju lebaran di supermarket, mall, gerai muslim, dan seterusnya, kali ini kita bisa beli lewat online saja. Atau membuat sendiri dengan memanfaatkan oenjahit di sekita rumah saja.

Begitu juga dengan keperluan mempersiapkan kue-kue lebaran. Walaupun kali ini sebenarnya kita hanya berhari raya di rumah saja. Tidak lagi saling berkunjung, namun untuk tetap menikmati suasana lebaran, alangkah baiknya menyiapkan sendiri. Apalagi bagi yang waktunya banyak di rumah saja karena WfH.

Keluargaku sendiri akan berlebaran di rumah dinas saja. Mungkin tidak berkunjung ke sanak saudara. Walaupun tidak terlalu jauh jarak yang ditempuh, selama situasi masih tidak nyaman untuk berkumpul-kumpul, akan dihindari dulu saling berkunjung dan bersalaman seperti biasanya.

Khusus untuk keperluan lebaran, sudah dipersiapkan dengan cara pesan-pesan lewat online. Baju lebaran beli online ke alumni / mantan mahasiswa yang sehari-harinya punya usaha online. Kue-kue kering sudah pesan sama adik ipar yang memang jualan. Kacang mede goreng beli sama teman SMP yang memang punya usaha kuliner dan snack. Sedangkan beli parcel lebaran, aku pesan ke koperasi.

Nastar favorit /dokpri
Nastar favorit /dokpri

Bicara tentang kue kering khas sajian hari raya, kue favorit keluarga tetap kue nastar. Anakku yang cowok bisa 1 toples kecil habis dimakannya. Biasanya kue itu akan dimakan bukan di hari raya, tapi saat sekarang pas habis buka puasa. Untuk kue-kue lain, baru dimakan kalau sang "nastar itu telah habis".

Dalam jual beli seperti itu memang aku punya misi sosial. Aku usahakan untuk beli pada orang-orang terdekat yang punya usaha/barang yang aku butuhkan. Keperluanku sendiri tercukupi, sedikitnya bisa membantu dengan membeli barang dagangan mereka.

Membeli produk lokal, bangga dengan produksi bangsa. Setidak-tidaknya Aku tidak ikut-ikutan melarikan uang ke negeri orang. 

Mungkin bukan masalah ga ada duitnya, namun yang seperti ini adalah masalah mental. Nyatanya banyak juga mereka yang berduit tetapi tetap sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun