Apa makna hari  Perawat internasional di tengah pandemi Covid-19 ? Hari ulang tahun sebagaimana biasa kita rayakan adalah momen untuk melihat kembali ke belakang dan menatap ke masa depan. Melihat kembali ke belakang sejarah yang sudah dilalui agar kita belajar bagaimana perjalanan kita. Lika liku kehidupan yang telah dijalani menjadi pelajaran agar ke depan apa yang baik dapat kita pertahankan dan yang tidak baik tidak lagi dilakukan.
Hari Ulang Tahun bisa juga kita jadikan sebagai momentum untuk merubah diri ke arah yang lebih baik ke depannya. Bersikap optimis untuk menata hidup kembali dan mengabaikan masa lalu yang menjadi penghambat langkah.
Peringatan hari perawat internasional kali ini sangat berbeda. Dirayakan di tengah-tengah keprihatinan menghadapi Pandemi Covid-19 dimana perawat merupakan salah satu pejuang garda terdepan.
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah menetapkan tahun 2020 sebagai tahun perawat dan bidan sekaligus menjadi tahun ke 200 peringatan Nightingale, sosok pelopor perawat modern.Dengan teladannya, para perawat memaknai profesinya yang terus melayani tanpa pamrih  sehingga tanggal 12 Mei yang  merupakan  hari lahir dari Florence Nightingale diperingati sebagai hari perawat internasional.Tema yang diambil dalam peringatan kali ini adalah "Nursing The World To Health".Â
Di tengah pandemi Covid-19 ini perawat merupakan slaah satu profesi yang sering disebut-sebut. Bagaimana perjuangan mereka dalam mendampingi pasien yang terinfeksi virus ini seringkali diberitakan. Bagaimana perjuangan mereka untuk berjuang demi raga yang lain sering kali mengorbankan waktu bersama keluarga tercinta, bahkan tidak sedikit yang akhirnya terinfeksi dan harus menjadi korban juga.
Di tengah situasi yang tidak jelas sampai kapan kondisi ini berakhir, mereka berjuang dengan segala keterbatasan yang ada. Alat pelindung diri sebagai senjata / tameng menghadapi ganasnya virus Covid-19 ini sering terjadi kekurangan, bahkan hanya menggunakan APD seadanya. Mungkin nyaris seperti pejuang jaman kemerdekaan dengan bambu runcingnya melawan senapan.
Pandemi Covid -19 adalah pengingat dari peran vital perawat. Tanpa perawat dan petugas kesehatan lain, dunia tidak akan memenangkan peperangan melawan wabah ini.
WHO mendesak kepada pemerintah di seluruh dunia agar memastikan: 1. Keselamatan dan kesehatan kerja perawat serta semua petugas kesehatan, termasuk memastikan akses tanpa hambatan ke APD. 2. Perawat dan semua petugas kesehatan mendapatkan fasilitas kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit dan asuransi.
Selain itu juga memiliki akses pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan termasuk wabah. 3. Perawat diberikan dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk merespon dan mengendalikan Covid-19 dan wabah di masa depan. sumberÂ
Menjadi perawat sendiri akhir-akhir ini bukan profesi yang diidamkan. Animo pendaftar calon mahasiswa baru masuk profesi perawat cenderung menurun.  Persaingan dunia kerja yang semakin tidak mudah dan  perjuangan untuk bisa lulus hingga melewati uji kompetensi juga sering kali menjadi momok bagi mahasiswa keperawatan. Tidak lulus uji kompetensi berarti tidak bisa mendapatkan surat tanda registrasi. Tidak ada surat tanda registrasi menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan  kerja di pelayanan kesehatan.