Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Peringatan Hari Perawat Internasional di Tengah Pandemi Covid-19

12 Mei 2020   22:50 Diperbarui: 12 Mei 2020   22:58 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendampingi mahasiswa di Manila / dokpri

Apa makna hari  Perawat internasional di tengah pandemi Covid-19 ? Hari ulang tahun sebagaimana biasa kita rayakan adalah momen untuk melihat kembali ke belakang dan menatap ke masa depan. Melihat kembali ke belakang sejarah yang sudah dilalui agar kita belajar bagaimana perjalanan kita. Lika liku kehidupan yang telah dijalani menjadi pelajaran agar ke depan apa yang baik dapat kita pertahankan dan yang tidak baik tidak lagi dilakukan.

Hari Ulang Tahun bisa juga kita jadikan sebagai momentum untuk merubah diri ke arah yang lebih baik ke depannya. Bersikap optimis untuk menata hidup kembali dan mengabaikan masa lalu yang menjadi penghambat langkah.

Peringatan hari perawat internasional kali ini sangat berbeda. Dirayakan di tengah-tengah keprihatinan menghadapi Pandemi Covid-19 dimana perawat merupakan salah satu pejuang garda terdepan.

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah menetapkan tahun 2020 sebagai tahun perawat dan bidan sekaligus menjadi tahun ke 200 peringatan Nightingale, sosok pelopor perawat modern.Dengan teladannya, para perawat memaknai profesinya yang terus melayani tanpa pamrih  sehingga tanggal 12 Mei yang  merupakan  hari lahir dari Florence Nightingale diperingati sebagai hari perawat internasional.Tema yang diambil dalam peringatan kali ini adalah "Nursing The World To Health". 

Di tengah pandemi Covid-19 ini perawat merupakan slaah satu profesi yang sering disebut-sebut. Bagaimana perjuangan mereka dalam mendampingi pasien yang terinfeksi virus ini seringkali diberitakan. Bagaimana perjuangan mereka untuk berjuang demi raga yang lain sering kali mengorbankan waktu bersama keluarga tercinta, bahkan tidak sedikit yang akhirnya terinfeksi dan harus menjadi korban juga.

Di tengah situasi yang tidak jelas sampai kapan kondisi ini berakhir, mereka berjuang dengan segala keterbatasan yang ada. Alat pelindung diri sebagai senjata / tameng menghadapi ganasnya virus Covid-19 ini sering terjadi kekurangan, bahkan hanya menggunakan APD seadanya. Mungkin nyaris seperti pejuang jaman kemerdekaan dengan bambu runcingnya melawan senapan.

Pandemi Covid -19 adalah pengingat dari peran vital perawat. Tanpa perawat dan petugas kesehatan lain, dunia tidak akan memenangkan peperangan melawan wabah ini.

WHO mendesak kepada pemerintah di seluruh dunia agar memastikan: 1. Keselamatan dan kesehatan kerja perawat serta semua petugas kesehatan, termasuk memastikan akses tanpa hambatan ke APD. 2. Perawat dan semua petugas kesehatan mendapatkan fasilitas kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit dan asuransi.

Selain itu juga memiliki akses pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan termasuk wabah. 3. Perawat diberikan dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk merespon dan mengendalikan Covid-19 dan wabah di masa depan. sumber 

Menjadi perawat sendiri akhir-akhir ini bukan profesi yang diidamkan. Animo pendaftar calon mahasiswa baru masuk profesi perawat cenderung menurun.  Persaingan dunia kerja yang semakin tidak mudah dan  perjuangan untuk bisa lulus hingga melewati uji kompetensi juga sering kali menjadi momok bagi mahasiswa keperawatan. Tidak lulus uji kompetensi berarti tidak bisa mendapatkan surat tanda registrasi. Tidak ada surat tanda registrasi menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan  kerja di pelayanan kesehatan.

Kartu PPNI/dokpri
Kartu PPNI/dokpri
Saya sendiri bangga sebagai perawat. ini adalah profesi yang dicita-citakan sejak kecil. Di hari perawat internasional ini Saya berharap perhatian terhadap profesi perawat ini semakin meningkat ke depannya. Penghargaan kepada profesi ini benar-benar penghargaan sebagai sebuah profesi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun