Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengarkan Radio Itu Asyik

6 Mei 2020   13:30 Diperbarui: 6 Mei 2020   13:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas yang sedang kita lakukan akan terasa lebih menyenangkan jika ada yang menemani. Kalau di dapur sedang masak ditemani suami sambil ngobrolin sesuatu atau malah membantu aktivitas perdapuran kita tentu akan lebih menyenangkan. Ketika sedang mengerjakan sesuatu, serius di depan laptop juga akan sangat asyik jika ada yang menemani. 

Namun ketika kita sendiri siapa yang akan mengajak ngobrol? Ketika sedang sendirian akankan kita biarkan keboringan membunuh waktu kita?

Tentu tidak, kita bisa beraktivitas seperti biasa dengan mendengarkan radio. Kenapa radio? 

Bicara tentang radio kita akan kembali mengenang alat komunikasi yang satu ini.  Sudah puluhan tahun barangkali kita mengenalnya. Kalau HP dan laptop mungkin mungkin baru tahun 2000 an. Namun radio sudah ada sejak 1906.

Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest. Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia Broadcast System).

Radio terus berkembang dibeberapa negara seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC.  Radio juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Prof. E H Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933 memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan dari Amplitudo Modulation (AM). sumber 

Mendengarkan radio itu asyik.  dapat diakses secara mudah, tidak perlu ketrampilan khusus  karena merupakan media imajinatif. Kita  dapat mendapatkan informasi dengan cepat dan biaya murah.  Sifatnya santai, karena  auditori (untuk didengarkan) dan lebih mudah  menyampaikan pesan.

Banyak hal yang bisa kita dengarkan dari radio. Informasi-informasi terkini melalui berita yang diseting khusus pada acara tertentu atau informasi yang disampaikan sebagai selingan pada acara-acara yang rutin. Musik apapun jenisnya bisa kita dengarkan di sana. Lantunan ayat Alquran, kajian yang berupa tausyiah, bincang-bincang ataupun iklan juga kadang sangat  menarik perhatian.

Iklan di radio biasanya disampaikan dalam bentuk percakapan. Jadi ketika didengarkan tidak membosankan. Apalagi jika bahasa yang digunakan juga bahasa yang sehari-hari diomongkan. Lucu-lucu dan mengasyikkan, ga terasa kita sedang mendengarkan iklan.

Di Radio pula kita bisa berinteraksi dengan penyiarnya. Bisa telepon langsung jika sedang siaran sehingga suara kita ikut mengudara juga. Bisa juga hanya sekedar titip-titip salam dengan penyiarnya kepada teman-teman sesama pendengar ataupun teman dan saudara yang ingin kita kirimi salam lewat radio.

Kelihatannya sebagai penyiar itu tidak mudah ya. Dia harus punya kemampuan komunikasi yang baik, suara yang enak didengar, mantap, jelas, gamblang, penekanan dan kecepatan dalam penyampaian pesan juga harus diatur,  dalam pemberian informasi juga jangan yang sifatnya sampah, usang jadi harus up to date.

Di masa sekarang ini walaupun media sosial sudah sedemikian merebak dan menyentuh hingga lapisan masyarakat yang terkecil sekalipun, radio tetap eksis. Radio juga mengikuti perkembangan zaman internet, sehingga kita bisa mendengarkan radio di manapun berada. Dengan menggunakan radio streaming kita bisa mengakses radio walaupun mungkin sebenarnya kalau pakai gelombang AM atau FM tidak terjangkau. 

Sebagai pendengar mestinya kita juga tidak hanya pasif saja. Kita bisa aktif dengan terlibat dalam acara yang diperdengarkan. Tidak menerima secara mentah-mentah informasi yang disampaikan, namun harus cek dan ricek juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun