Mendengar lagu ini, hati rasanya pedih. Teringat suatu hari orang yang pernah mengisi relung hati memutuskan untuk tidak bersama lagi. Pada saat itu ada musik dari kamar kos lain menyanyikan lagu Sewu Kutho. Aku yang ga bisa menyanyi merdu dan tidak begitu senang dengan campur sari menjadi teringat terus dengan kejadian itu bila mendengar  lagu tersebut berputar.Â
Walau sakit hati sudah tak dirasakan, namun makna lagu sewu kutho itu yang jadi kenangan. Betapa lagu itu pas banget dengan suasana hati yang terasa pada saat itu. Dari liriknya yang berbunyi
 " Sewo kuto uwis tak liwati Sewu ati tak takoni Nanging kabeh Podo ra ngerteni Lungamu neng endi Pirang tahun aku nggoleki Seprene durung biso nemoni. Wis tak coba Nglaliake jenengmu Soko atiku Sak tenane aku ora ngapus iIsih tresno sliramu. Umpamane kowe uwis mulyo Lilo aku liloYo mung siji dadi panyuwunku Aku pengin ketemu Senajan sak kedeping moto Kanggo tombo kangen jroning dodo Wis tak cobaNglaliake jenengmu Soko atiku Sak tenane aku ora ngapusi Isih tresno sliramu. Umpamane kowe uwis mulyo Lilo aku lilo Yo mung siji dadi panyuwunku Aku pengin ketemu Senajan wektumu mung sedhela Tak nggo tombo kangen jroning dodo Senajan sak kedeping moto Tak nggo tombo kangen jroning dodo"
Syair lagu ini bercerita tentang seseorang yang mencari kekasihnya. Dia pergi ke berbagai kota dan bertanya pada banyak orang dimana gerangan engkau wahai kekasih? Bertahun-tahun dicari belum bertemu juga. Walau sudah coba melupakan, namun cinta itu tetap bersemayam. Seandainya kekasihnya itu telah hidup bahagia, dia rela, namun dia tetap ingin bertemu untuk menghilangkan rindu di hati. Walau hanya sebentar bertemu namun bisa menghilangkan rindu. Walau hanya sekejap mata pertemuan itu namun bisa mengobati rindu di hati. Â
Nyentuh banget bukan? Aku yang tadinya jarang mendengarkan campur sari, jadi tiba-tiba jatuh hati dengan lagu-lagu ini. Walau tak bisa nyanyi tapi bisa menjadi penikmat sejati. Mendengarkan alunannya ketika di mobil / perjalanan, sambil masak, nyuci atau bahkan kalau di kantor juga kadang-kadang nyetel dari youtube atau HP Â dan laptop.
Aku pikir awalnya kalau nyanyi yang sudah direkam itu banyak yang ga asli.  Suaranya sudah domodifikasi lah. Powernya tidak  sedramatis yang ada di rekaman, atau memang suaranya dibuat-buat. Jadi  suara aslinya tidak seindah hasil rekamannya.Â
Maklum sama sekali tidak punya bakat nyanyi dan ga pernah belajar nyanyi secara khusus jadi ga paham dunia nyanyi-menyanyi.
Tapi begitu nonton konsernya sang maestro campur sari "Didi Kempot" anggapan tadi berubah drastis. Beliau diundang dalam acara peringatan hari kesehatan nasional di Polkesmar. Beliau yang sudah berumur 50 an lebih ternyata kuat nyanyi selama hampir 1 jam dengan hanya diselingi beberapa lagu oleh penyanyi lainnya. Selebihnya muantape poll. Suaranya merdu, powernya kuat walau nyanyi sambil joged. LUAR BIASA.
Lagu-lagu yang dinyanyikan juga selalu menyentuh. Rasa-rasanya selalu sesuai dengan situasi jaman. Kita pasti akan kangen dengan karya-karyanya.
Selamat jalan Didi Kempot. Kembali kepada pencipta dalam damai dan bahagia. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebaikan dan mengampuni dosa-dosanya. Husnul khotimah, Alfatihah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H