Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sakit Gigi di Saat Puasa, Oh No!

28 April 2020   10:15 Diperbarui: 28 April 2020   10:18 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang ramadan tahun ini Aku memiliki keluhan sakit gigi ini. Gigi berlubang yang menimbulkan rasa berdenyut ketika terisi sesuatu. Bahkan di kala sudah menyikat gigi dan posisi tidurpun rasa nyeri itu bisa menyerang. Air ludah yang masuk ke lubang tersebut dan  posisi miring pada gigi yang sakit bisa menjadi pencetus nyeri itu muncul.

Jika sudah berdenyut, bukan hanya area gigi yang sakit, nyerinya akan menjalar ke kepala dan alhasil nyeri kepala timbul dan jadi ga bisa tidur. Rasanya tersiksa bukan?

Aku sudah berusaha mengurangi nyeri gigi tersebut dengan mengkonsumsi obat-obatan  penghilang rasa nyeri yang dibeli di apotik.  Termasuk beberapa herbal  yang disarankan misalnya bawang putih, cengkeh, daun sirih, dan garam. Alhamdulillah nyeri gigi yang kurasakan sekarang sudah jauh berkurang.

Jika nyeri gigi menyerang, misal akibat ada makanan yang masuk ketika sedang makan, Aku akan buru-buru membersihkan lubang tersebut dengan menyikatnya, berkumur, ataupun mengambil sisa makanan itu pada lubang. Jika masih terasa, kutumbuk bawang putih, kuoleskan kapas ke situ dan kemudian kapas kumasukkan pada lubang gigi.

Terkadang juga kugunakan minyak cengkeh, walaupun kata orang apotek, bikin gigi keripis, namun lumayan juga berkurang kalau pas nyeri menyerang. Dengan kapas atau cotton bud, aku oleskan minyak cengkih pada lubang tersebut. 

Menjalani puasa tanpa gangguan sakit tentu keinginan semua, termasuk Aku juga. Tapi kala nyeri itu datang, mau bagaimana lagi, bersabar tentu lebih baik. Namun alangkah baiknya jika tindakan pencegahan dilakukan.

Untuk mencegah terjadinya sakit gigi, tentu kita harus mencegah lubang terjadi. Walaupun penyebab sakit gigi bukan hamya dari lubang gigi. Sebenarnya apa sih nyeri gigi itu?

Sakit gigi adalah rasa nyeri yang Anda rasakan di dalam atau di sekitar gigi. Intensitas nyeri yang ditimbulkan dapat berkisar dari ringan hingga parah. Anda bisa merasakan nyeri tajam yang terjadi secara terus menerus atau hilang timbul tidak menentu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari tumbuh gigi, gusi bengkak, gigi berlubang, abses gigi (adanya nanah di dasar gigi), gigi retak/patah, tambalan gigi lama yang rusak dan lain sebagainya. Sumber. Gejala lain juga bisa dirasakan seperti gigi yang terinfeksi  akan mengalami pembengkakan, sehingga kesusahan untuk membuka mulut lebar-lebar. Akibatnya, proses menggigit dan mengunyah makanan jadi dua hal yang sulit dilakukan. Sakit gigi juga dapat membuat gigi  sangat sensitif terhadap makanan manis serta suhu panas dan dingin. Gigi akan terasa semakin nyut-nyutan dan sering disertai dengan pusing, demam, sakit telinga, sakit leher, dan bau mulut.

Dari beberapa sumber yang dibaca untuk mengurangi gejala nyeri gigi kita bisa melakukan kompres es batu, kumur dengan air garam, menggunakan perasan lemon dan meneteskan di gigi yang sakit, kumur dengan cuka apel, kumur dengan rebusan daun jambu atau kunyahan daun jambu diteteskan pada gigi yang sakit, mengoleskan minyak cengkeh pada gigi yang sakit, mengunyah bawang putih atau meletakkan potongan bawang putih pada gigi yang sakit dan minum teh peppermint. 

Untuk mencegah gigi sakit upayakan untuk selalu menyikat gigi sehari 2 kali. Untuk urusan sikat gigi ini ada sebuah tuntunan yang berasal dari  hadist Rosullulloh SAW " Seandainya tidak memberatkan pada umatku, akan Aku perintahkan untuk bersiwak / gosok gigi setiap kali hendak sholat". Bisa dibayangkan kalau setiap kali mau sholat kita membersihkan gigi, pasti gigi kita akan sehat. Karena tidak ada sisa-sisa makanan yang menjadi sumber bakteri dan menimbulkan kerusakan pada gigi.

Upaya lain agar kesehatan gigi terjaga adalah lakukan teknik sikat gigi yang benar. Pertama-tama, letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Anda bisa mulai menyikat gigi pada gigi geraham atas atau pada gigi belakang di salah satu sisi mulut Anda. Sikatlah dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan Anda, Anda harus memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan ujung kepala sikat gigi Anda dan sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali. Jangan menyikat gigi terlalu keras, karena hal tersebut justru akan berdampak buruk pada gusi dan gigi Anda.

Setelah semua permukaan gigi dipastikan sudah disikat dengan baik, maka berkumurlah hingga gigi Anda bersih.  Raba gigi Anda dengan lidah. Jika permukaan gigi Anda terasa halus itu tandanya gigi Anda sudah bersih. Sementara jika permukaan gigi masih terasa kasar, itu artinya gigi Anda belum bersih karena plak masih menempel pada gigi Anda. Idealnya seseorang akan menghabiskan waktu sekitar 2 sampai 3 menit untuk menyikat seluruh giginya. Sumber

Untuk menjaga kesehatan gigi lebih lanjut pilih sikat gigi dan pasta gigi yang benar serta lakukan flosing gigi ( membersihkan gigi dengan menggunakan benang) dan rutin periksa ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali.

Alangkah indahnya jika kita bisa melaksanakan ibadah puasa dengan kesehatan yang optimal. Termasuk tidak ada gangguan sekecil mungkin seperti sakit gigi ini. Walaupun ada lagu yang mengatakan lebih baik sakit gigi daripada sakit hati "Jangan percaya itu". Sakit gigi tetap sakit dan menyiksa lho, apalagi di masa puasa seperti ini. Pasti akan terasa lebih tidak nyaman.

Ingin puasa kita lebih nyaman, bebaskan diri dari sakit gigi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun