Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jujurlah Wahai Pasien Corona

11 April 2020   23:05 Diperbarui: 11 April 2020   23:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bertambahnya penderita corona dari hari ke hari semakin meningkat.  Tidak hanya masyarakat umum yang terkena, namun pejabat dan tenaga kesehatanpun tak lepas dari penularannya.

Himbauan untuk social distancing tak pernah berhenti. Ajakan  untuk stay at home, #dirumah saja selalu didengungkan. Dari yang memajang poster-poster, memosting status di media sosial hingga dengan membuat lagu di rumah aja dalam versi berbagai bahasa dapat kita lihat di berbagai media.

Sudah efektifkah  social distancing ini untuk mencegah penyebaran virus corona?

Efektif atau tidak, tergantung pada kita semua. Ketika patuh dengan anjuran itu, tetap di rumah saja, tidak berinteraksi dengan banyak orang, tidak bepergian pada tempat-tempat yang ada keramaian, bisa jadi efektif.

Namun ketika kita tidak mempedulikan himbauan tersebut, kita masih bandel dengan sering keluar dan kumpul-kumpul, masih ada penyelenggaraan hajatan, masih menghadiri  kajian yang melibatkan banyak orang, masih suka kuliner di luar, berinteraksi dengan banyak orang, penyebaran Covid-19 mungkin tidak bisa dikendalikan.

Hal semacam itu lah yang dikatakan sebagai garda terdepan dalam perjuangan melawan pandemi Covid-19 adalah kita, masyarakat semua. Berawal dari diri kita masing-masing untuk menahan diri tidak pergi keluar rumah, keluarga kita jaga untuk tidak bepergian, bahkan mungkin hanya sekedar netangga,  penyebaran virus corona akan berhenti dengan sendirinya. 

Di status teman-teman saya baca himbauan untuk tidak keluar rumah tanggal 10-12 April 2020. Sama sekali tidak keluar rumah, kenapa? Di situ tercantum, virus tidak akan bergerak dengan sendirinya, ketika kita semua berhenti tidak keluar rumah, maka penyebarannya juga akan berhenti. 

Entahlah apakah himbauan tersebut benar-benar dilaksanakan oleh semua orang? Yang jelas dalam grup kumpulan ibu-ibu rt ngobrolin tentang tukang sayur yang menawarkan pesanan belanjaan untuk stok 3 hari tersebut. Siapa yang mau menitipkan belanjaan dan jenis bahan pangannya apa saja untuk kebutuhan 3 hari ini. Ramai obrolan tersebut karena ibu-ibu ini akan benar-benar berada di rumah saja selama tiga hari ini. 

Akhirnya tukang sayur kelilinglah yang menjadi andalan mereka  memenuhi kebutuhan pangannya. 

Namun ternyata ada satu kasus penderita positif Covid-19 yang diwawancara oleh gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di channel youtubenya mengatakan beliau tidak habis bepergian jauh, tidak keluar kota ke wilayah zona merah ataupun ke luar negeri. Beliau hanya di rumah saja dan interaksi paling hanya dengan tukang sayur keliling.

Jadi tertularnya dari mana? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun