Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Goa Keajaiban

28 September 2018   09:27 Diperbarui: 28 September 2018   09:33 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menghindari diri dari pengaruh negatif. Tidak mendengarkan hal yang tidak baik. Tidak melihat sesuatu yang menimbulkan keresahan. Tidak mendengar hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan. Tidak membaca berita-berita yang hoax. 

Berpuasa dari hal-hal yang negatif,  itulah goa keajaiban. Sebuah dunia yang bisa membuat diri kita tenang. Mampu membuat diri kita tidak terganggu. Membuat hati merasa nyaman dan damai.

Damai dalam kesibukan. Tenang dalam hiruk pikuk. Menenangkan diri dari hingar bingarnya dunia. Tidak terpengaruh dengan keramaian yang ada di lingkungan sekitarnya.

Masuk dalam goa keajaiban, kita akan berada dalam ketenangan. Sejenak kita merenungkan diri hakekat kehidupan ini. Sejenak kita mendekatkan diri kepada Sang Ilahi. Sejenak kita memasrahkan semua tantangan dalam kehidupan .

Berpuasa dari media sosial. Tidak sebentar-sebentar pegang hp. Mengecek status diri dan orang lain. Tidak mengkomentari status orang dan tidak membuat status yang cenderung mengundang komentar.

Sejenak menghindari dari pengaruh negatifnya. Pengaruh yang membuat diri kita tidak nyaman. Pengaruh yang membuat hati cenderung gelisah, marah, emosi tak terkendali.

Apalagi di masa-masa seperti sekarang ini. Kampanye pemilihan presiden, kampanye pemilihan legislatif, isu-isu hutang negara, isu-isu tunggakan bpjs yang tak terbayar , berita pelecehan seksual, narkoba yang merajalela.

Mendengar, membaca , melihat berita-berita tersebut, rasa-rasanya negeri ini tidak ada damai-damainya. 

Mengapa? Mengapa berita negatif yang selalu ditonjolkan? Mengapa berita negatif yang selalu disiarkan?

Bukankah berita-berita semacam itu akan selalu membuat hati kita gelisah? Bukankah berita-berita semacam itu akan senantiasa membuat hati kita terbakar emosi? Bukankah berita-berita semacam itu akan membuat hati tidak tenang?

Sering kita mendengar bahwa berita baik bukanlah berita. Berita yang tidak baik itulah berita yang sebenarnya.

Rasa-rasanya pernyataan tersebut amat sangat kontradiksi dengan perintah dari Sang Pencipta. Bukankah kita disuruh untuk menutup aib orang lain? Bukankah dengan menutup aib orang lain  membuat aib kita akan ditutup olehNya? 

Cobalah kita mengedepankan berita yang positif. Cobalah kita lebih banyak membaca berita yang menyenangkan. Cobalah untuk menyiarkan berita yang membuat kedamaian.

Jangan cekoki terus masyarakat kita dengan berita negatif. Jangan bawa terus bangsa ini pada keburukan. Jangan menyiarkan berita yang membawa pada keresahan.

Siarkan berita-berita yang membawa pada semangat kebaikan. Siarkan berita yang membuat orang lain senang. Siarkan berita yang membawa pada kenyamanan, kedamaian dan ketenangan hati.

Ketenangan, kedamaian, kenyamanan itulah rejeki dalam kehidupan. hati yang tenang, jauh dari rasa gelisah. Hati yang nyaman , jauh dari resah. Hati yang damai akan membawa kebahagiaan. Apalagi yang kita cari dalam hidup ini kalau bukan kebahagiaan?

Jadi untuk apa kita menyebarkan berita yang negatif kalau itu menyengsarakan? 

Bahagiakan orang lain maka niscaya dirimu akan dipenuhi kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun