Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ibu, Aku Gagal Ikut Jurnalistik

26 Agustus 2016   09:49 Diperbarui: 26 Agustus 2016   10:00 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Ibu, aku gagal" begitu bunyi WA dari anakku.

"Gagal apanya?" tanyaku kemudian.

"Ga ikut ekstra kurikuler jurnalistik." katanya

'Kenapa bisa begitu ?" tanyaku lagi

" Iya, soalnya kemarin setelah pendaftaran, ada seleksi, aku ga lolos."

"Seleksinya apa?"

" Suruh nulis berita, puisi, cerita dan semacamnya, aku kan ga pernah tulis."

"Makanya latihan menulis, jadi bisa, kalau ga pernah atau ga biasa nulis ya memang kelihatannya susah".

Begitu kira-kira percakapan yang terjadi di WA sewaktu anakku menyampaikan kabar ketidakikutsertaannya pada ekstrakurikuler di sekolahnya. Kelihatannya dia agak berminat untuk ikut kegiatan itu, tapi sayangnya selama ini belum ada karya tulis yang dihasilkannya. Kalaupun dia menulis tentang essay, puisi dan sejenisnya itupun hanya sekedar untuk tugas sekolah. Tentu saja frekuensinya jarang dan tidak pernah diulang lagi.

Menulis memang bukan suatu proses yang gampang terjadi. Menulis memang bukan suatu kegiatan yang bisa begitu saja terlaksana. Untuk bisa menulis dengan lancar tentu perlu latihan. Untuk bisa menulis dibutuhkan suatu latihan yang terus-menerus. Latihan setiap hari, setiap saat, setiap waktu dan selalu menyempatkannya.
Tekad demikian tentu saja tidak cuma sekedar niat. Harus diwujudkan, musti terlaksana sehingga kita bisa menghasilkan sebuah karya.

Walau nasehat itu sudah berulang kali ditanamkan dalam hati, tetap saja sulit menjalankannya. Kadang-kadang ada saja hal-hal yang menghalanginya. Entah itu kesibukan kerja, entah itu aktivitas lain, yang jelas untuk rutin menulis memang butuh tekad yang kuat, mengupayakan sarana yang memadai dan mencontoh orang-orang yang sukses dengan karya-karya tulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun