Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Betapa Takutnya Aku

6 April 2015   08:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa takutnya aku menghadap pengadilan Tuhan

Pengadilan yang akan membeberkan semua aib yang kulakukan
Pengadilan yang akan membuka apapun yang pernah aku sembunyikan

Betapa takutnya aku menghadap pengadilan Tuhan
Pengadilan yang tak mungkin lagi kukemukakan alasan
Pengadilan yang tidak ada pembela di sana kecuali amal baik yang kulakukan
Pengadilan yang akan menguliti semua salah yang kulakukan
Tanpa disediakan satupun jasa pengacara

Betapa takutnya aku menghadap pengadilan Tuhan
Pengadilan yang mengandalkan anggota tubuh sebagai saksi
Saksi yang menyatakan langsung apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia lakukan
Pengadilan yang mengunci rapat lidah tak bertulang
Lidah yang suka memelesetkan apa yang dikatakan
Lidah yang tajam menyakiti perasaan dan hati orang
Lidah yang senang bermain silat
Sudah saatnya sekarang diam

Betapa takutnya aku menghadap pengadilan Tuhan
Dengan setumpuk dosa yang aku tak tahu apakah akan terampunkan
Dengan segunung kesalahan yang aku tak mengerti akankah mungkin terhapuskan
Dengan setitik kebaikan yang selama ini senantiasa diagung-agungkan
Dan tak seimbangnya timbangan kebaikan dengan keburukan

Betapa takutnya aku menghadap pengadilan Tuhan
Pengadilan yang sebentar lagi akan digelar
Tanpa aku bisa menghindar
Hanya Rahmat Allah yang dinantikan
Untuk menguatkan diri menghadap pengadilan
Agar tak lagi meratap dan mengeluhkan
BETAPA TAKUTNYA AKU MENGHADAP PENGADILAN TUHAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun