Mohon tunggu...
pujiastuti hendro
pujiastuti hendro Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru hebat menginspirasi siswanya untuk berprestasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

14 Juli 2022   12:21 Diperbarui: 14 Juli 2022   12:28 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

AKSI NYATA MODUL 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

JUDUL AKSI NYATA

PROGRAM KEBUN KELAS KU

 

Disusun Oleh :

Puji Astuti Hendro, S.Pd.

Calon Guru Penggerak Angkatan 4

Kabupaten Pringsewu-Lampung

Tahun 2021/2022

 

AKSI NYATA MODUL 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

JUDUL AKSI NYATA

PROGRAM KEBUN KELAS KU

 

PERISTIWA (FACT)

  • LATAR BELAKANG

  • Pada dasarnya, dalam setiap kurikulum yang sudah dicanangkan pemerintah selalu berorientasi pada murid (student oriented). Dalam pembelajaran, guru tidak hanya sekedar mentransfer knowledge saja, akan tetapi murid diharapkan mampu membangun sendiri pengetahuannya melalui pengalaman belajarnya sehingga murid menghayati makna belajar (belajar penuh makna). Akan tetapi implementasi yang terjadi di kelas, berbanding terbalik. Proporsi mengajar dengan metode drill dan menghafal konsep lebih dominan dibanding murid membangun pengetahuannya. Pembelajaran belum berpihak pada murid. Pembelajaran kinestetik sebagai bentuk eksplorasi pembelajaran dengan benda-benda konkret cenderung dianak tirikan, karena untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka bisa dilakukan dengan menonton di youtube atau browsing di internet. Tanpa sadar, ada hak-hak anak untuk merdeka belajar terabaikan. Kemerdekaan belajar mereka terpasung oleh "idealisme" beberapa kebijakan dan praktisi yang mengatas namakan mutu dan kualitas pendidikan dengan grade A. Salah satu indikator mutu dan kualitas tingkat A adalah dilihat hasil Ujian Nasional atau Ujian Sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwa keberhasilan belajar hanya ditentukan sebuah angka dan huruf dan tanpa sadar, pengejawantahan hakikat belajar belum terwujud.

Pemikiran semacam ini harus diubah. Indonesia membutuhkan pendidik yang pemikiran dan aksinya "out of the box" terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berpihak pada murid. Belajar yang tidak hanya sekedar mengejar angka, tetapi mampu menciptakan situasi belajar sesuai dengan bakat dan minat dengan memperhatikan perbedaan karakteristik murid (konsentris). Sebagai guru dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan haruslah memperhatikan tumbuh kembang murid dengan memberikan pelayanan prima sesuai dengan kebutuhan siswa dengan menuntunnya sebagai pamong yang memberikan kebebasan dengan tuntutan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya, namun dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada murid. Pembelajaran yang menyenangkan dan mengkreasikan belajar melalui percobaan. Agar lebih memantang murid, hasil pekerjaan tersebut disajikan dalam berbagai media yang disukai dan dikuasai murid. Murid bebas memilih sesuai dengan bakat dan minatnya. Karena sejatinya pendidikan itu merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan dan sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu menumbuhkan benih-benih tersebut hingga tumbuh dan berkembang sesuai polanya sendiri untuk mewujudkan pendidikan yang dapat memanusiakan manusia (konvergenitas). Setiap program yang direncanakan oleh sekolah harusla dapat mengakomodir kebutuhan belajar murid dan mempertimbangkan suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) murid dan disesuaikan dengan aset-aset yang dimiliki sekolah. Salah satu program yang akan dilaksanakan dalam kegiatan aksi nyata ini adalah program Kebun Kelas Ku yang termasuk dalam kegiatan Ko-Kurikuler, pelaksanaannya dilakukan diluar jam pelajaran.

TUJUAN KEGIATAN

Program Kebun Kelas sebagai bagian dari program yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dilaksanakan secara terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, dimana semua guru juga ikut berperan aktif dalam kegiatan pemeliharaan dan perawatan kebun kelas. Kegiatan perawatan rutin dilakukan diluar jam pelajaran secara mandiri oleh siswa yang telah terjadwal sebagai petugas pemeligraan kebun kelas. Dan juga memanfaatkan hari Jum'at Bersih untuk melakukan pemeliharaan secara serentak di sekolah. Kegiatan ini dipimpin oleh siswa sendiri dengan berkolaborasi antar teman dan guru pendamping. Tujuan Program kebun kelas ini adalah :

Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam sekaligus

Mengembangkan bakat siswa dalam bidang  kewirausahaan  

Menumbuhkan sikap kolaborasi dengan mengedepankan kepemimpinan murid dalam mengorganisir sebuah kegiatan.

LINGKUNGAN YANG DIKEMBANGKAN

  • Lingkungan yang ingin dikembangkan melalui program ini adalah:
  • Lingkungan yang asri dan dapat menumbuhkan rasa nyaman bagi murid selama berada di sekolah
  • Lingkungan yang mampu menumbuhkan pemikiran dan sikap positif pada murid untuk selalu berinteraksi dengan lingkungan dan berkreasi dengan aset yang dimilki sekolah.
  • Ling perlu sekali kita duduk bersama memikirkan nasib perlebahan kita bagaimana supaya perlebahan Indonesia lebih majukungan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada murid untuk mengembangkan minat dan bakatnya dan belajar sesuai kebutuhan dan profil belajar yang dimiliki.

KARAKTER YANG INGIN DICAPAI

Melalui program Kebun Kelas Ku ini diharapakan murid dapat mengembangkan karakter positif yang akan membawa mereka menjadi pribadi yang memilki integritas dan kompeten. Adapun karakter yang ingin dikembangkan yaitu:

Taqwa Terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia (akhlak terhadap alam)

Kolaborasi

Mandiri

Kreatif

Inovatif

HASIL AKSI NYATA

Aksi nyata ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022, yaitu dari bulan Mei 2022 tepatnya pada tanggal 12 Mei 2022. Diterapkan pada kelas VII dan VIII SMP Al Fajar Pringsewu. Langkah-langkah kegiatan:

Mengkomunikasikan program kepada Kepala Sekolah dan rekan sejawat dalam agenda Rapat

Pada langkah ini CGP bersama komuitas praktisi sekolah mengkomunikasikan program Kebun Kelas Ku kepada Kepala Sekolah dan rekan Guru lain dan staf yang nantinya akan terlibat dalam kegiatan. Bersama-sama merancang rencana kegiatan, faktor pendukung, dan pemetaan aset yang dimiliki sekolah yang dapat dimaksimalkan untuk mendukung program.

1. Sosialisasi Kegiatan Kepada Murid dan Wali Murid

Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat murid sekaligus mendengar apa yang menjadi pilihan murid terkait program ini. Selain itu juga hal ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari wali murid 

2. Melakukan observasi pada murid untuk mengetahui pilihan tanaman yang ingin mereka tanam di kebun kelasnya. CGP bersama wali kelas memberikan kebebasan pada murid untuk memilih sendiri tanaman apa yang akan mereka tanam, dengan membuat kesepakatan kelas murid memilih jenis tanaman, menyusun jadwal piket kebun dan membuat rancangan anggaran yang dibutuhkan untuk pembelian bibit tanaman. Beberapa murid memilki inisiatif untuk membawa pupuk kandnag yang mereka miliki dirumah, sehingga meringankan biaya/modal.

3.Persiapan lahan Kebun

  • Membersihkan area halaman sekolah yang akan dijadikan kebun kelas
  • Meratakan tanah dan membuat lahan
  • Proses penanaman
  • Hasil tanaman

PERASAAN (FEELING)

Perasaan saat pelaksanaan program dari awal penyiapan lahan sampai pada penanaman, perawatan dan memetik hasil tanaman tentunya senang, karena selain murid dapat saling berkolaborasi selama kegiatan, mereka juga bisa mengembangkan kreatifitasnya baik dalam pengolahan lahan, penanaman, pemupukan maupun pengolahan hasil kebun. Siswa merasa tertantang untuk kembali melakukan kegiatan serupa ditahun-tahun berikutnya.+

PEMBELAJARAN (FINDING)

Pelajaran yang dapat diambil dari program ini adalah murid dapat saling berkolaborasi baik dengan rekannya, guru ataupun orang tua. Murid dapat lebih mengembangkan rasa cinta terhadap alam sebagai perwujudan karakter Taqwa terhadap Tuhan YME dan Berakhlak mulia khususnya akhlak terhadap alam. Melalui kegiatan kebun kelas ku, siswa belajar kesabaran menanam dan merawat tanaman sebagai simbol merawat kehidupan hingga menghasilkan buah yang sangat bermanfaat bagi banyak orang. Hal yang perlu ditingkatkan kembali dari kegiatan ini yaitu perlunya pemantauan oleh guru lain pada tahap perawatan tanaman yang saat ini masih dirasa kurang maksimal.

PENERAPAN KEDEPAN (FUTURE)

Adapun Rencana Perbaikan kegiatan ini kedepannya adalah:

  • Menyusun kembali jadwal piket perawatan tanaman
  • Mengagendakan program kebun kelas ku ke dalam program sekolah berkelanjutan
  • Memasukkan program kedalam kegiatan ekstrakurikuler pilihan atau mengintegrasikan kedalam kegiatan kepramukaan.

    demikian Aksi Nyata ini saya Susun, semoga bisa memberikan inspirasi bagi Bapak/Ibu Rekan Guru Hebat di Indonesia. Salam Guru Penggerak, Salam dan Bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun