JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE 10
(Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya)
NAMA : PUJI ASTUTI
SEKOLAH : SD NEGERI 3 PAKEL
KELAS : 134 B
PERIODE : 08 Mei-20 Mei 2023
Assalamu’alaikum wr.wb.
Saya Puji Astuti, Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Trenggalek. Di jurnal dwi mingguan, saya menulis refleksi mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah saya lalui selama dua minggu, yaitu pada Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, yaitu mulai kegiatan Mulai Dari, dan Eksplorasi Konsep.
Jika pada dwi Mingguan ke 9 saya memilih Model Driscoll maka pada jurnal refleksi Dwi Mingguan ke 10, saya memilih Gaya Round Robin.
Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya?
Pada awal memasuki pembelajaran di Modul 3.2, saya hanya berpikir bahwa sumber daya yang ada di sekolah itu hanya, guru, siswa, gedung sekolah dan sarana yang ada di sekolah. Tanpa berpikir jauh jika ada sumber daya lainnya. Selanjutnya pikiran saya mulai terbuka setelah mengisi tugas-tugas pada bagian “Mulai dari Diri”, dimana saya di arahkan untuk mengingat ekosistem yang ada di sekolah saya, saya juga melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang bisa dimanfaatkan untuk membantu kegiatan pembelajaran maupun non pembelajaran di sekolah. Melalui Mulai dari Diri, saya juga menuliskan harapan dan impian dengan adanya ekosistem sekolah ini. Selanjutnya menuju tahap dua yaitu “Eksplorasi Konsep” tentang materi modul 3.2.
Melalui eksplorasi konsep ini saya menjadi paham, dan menguasai tentang ekosistem sekolah, yaitu sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik dan abiotik. Saya juga paham tentang perbedaan Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan. Sesuai dengan materi dan pemahaman yang saya peroleh bahwa pendekatan yang sesuai untuk kita terapkan di sekolah, yaitu Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan. Selanjutnya jika dalam dunia pendidikan menggunakan Asset-Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya kita sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA).
PKBA menekankan pada kemandirian suatu komunitas untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapinya bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam komunitas itu sendiri, sehingga hasilnya akan berkelanjutan. Sebagai seorang guru harus memahami aset yang dimiliki sekolah, melalui eksplorasi konsep saya memahami 7 model/aset yang dimiliki sekolah, yaitu Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Politik, Modal Agama dan Budaya, Modal Fisik, Modal Lingkungan Alam, dan Modal Finansial. Saya merasa menguasai jenis-jenis Modal/aset sekolah ini, karena penjelasan yang ada di LMS mudah di pahami, selain itu juga karena disediakan video yang menunjukkan, perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan, dengan pendekatan berbasis aset/kekuatan.
Selanjutnya pemahaman saya menjadi lebih baik lagi setelah mengikuti ruang kolaborasi 1 dan 2, karena selama mengikuti ruang kolaborasi ini kami sesama CGP melakukan tukar pikiran, wawasan dan pengalaman. Selain itu dalam ruang kolaborasi kami dipandu dan diberi penjelasan oleh Fasilitator Bapak Sutarji.
Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Hal yang belum saya kuasi ketika mengidentifiikasi hal-hal yang masuk pada Modal Politik di sekolah, utamanya untuk Sekolah Dasar. Untuk mengatasi ini, saya melakukan sharing dengan rekan sesama CGP dan rekan guru di sekolah saya. Tak jarang saya juga melakukan komunikasi dengan Fasilitator dan Pendamping Individu terkait hal-hal yang belum saya pahami. Tak lupa saya juga bertukar pikiran dengan Kepala Sekolah untuk menyamakan pemikiran. Selain itu untuk menambah wawasan saya juga membaca artikel di internet terkait sumber daya yang ada di sekolah, dan mencoba merefleksikan informasi yang saya peroleh dengan kondisi yang ada di sekolah saya.
Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.
Hal yang membingungkan bagi saya di modul ini, yaitu bagaimana cara kita mengelola aset yang ada di sekolah menggunakan pendekatan PKBA. Bagaiman pula, cara yang efekktif untuk merubah cara pandang rekan kita, dari yang berbasis kekurangan/masalah, menjadi berbasis aset. Selain itu, selama ini saya juga masih binggung bagaimana cara kita memanfaatkan aset yang ada untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengembangan sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H