Mohon tunggu...
Puji Astuti
Puji Astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya adalah seorang Guru SD yang mengajar di SDN 3 Pakel Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Untuk menambah ilmu dan pengalaman saya mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 7. Saya tipe orang yang selalu penasaran dengan hal-hal baru, saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Saya suka berkolaborasi dan berdiskusi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 1.3

9 Desember 2022   05:47 Diperbarui: 9 Desember 2022   06:22 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

NAMA         : PUJI ASTUTI

SEKOLAH    : SD NEGERI 3 PAKEL

KELAS         : 134 B

PERIODE     : 22 November – 03 Desember 2022

Assalamu’alaikum wr.wb.

Saya Puji Astuti, Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Trenggalek. Di jurnal dwi mingguan, saya menulis refleksi mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah saya lalui selama dua minggu, khususnya pada modul 1.3 yaitu tentang Visi Guru Penggerak.

Kegiatan saya ini dimulai pada tanggal 22 November – 03 Desember 2022. Kegiatan berawal dengan belajar mandiri, yaitu Sub Mulai dari diri dan Eksplorasi Konsep, dilanjutkan dengan forum diskusi bersama rekan CGP lainnya, dalam kelompok besar dan kelompok kecil, di akhiri dengan menyampaikan gagasan pada ruang Kolaborasi. Dilanjutkan dengan tugas mandiri, yaitu menyusun Demonstrasi Kontekstual hinga diskusi virtual bersama Instruktur. Setelah mengikuti diskusi virtual dilanjutkan dengan menyusun sebuah narasi yang berisi kesimpulan tentang kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah.

Jika pada dwi Mingguan kedua saya memilih model 1 yaitu 4C, maka pada dalam menulis Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke tiga, saya berpedoman pada Model Refleksi 5M, yaitu Mendiskripsikan (Reporting), Merespon (Responding), Mengaitkan (Relating), Menganalisis (Reasoning), Merancang Ulang (Recontructing) yang diadaptasi dari Model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). Berikut pemaparannya:

  1. Mendiskripsikan (Reporting), 

Kegiatan Pembelajaran pada Modul 1.3 dimulai tanggal, 22 November 2022, yaitu pada materi Mulai dari Diri, saya melakukan refleksi diri dengan menyelesaikan 3 buah karya yang pertama, Membuat gambar tema “Imajiku tentang muridku di masa depan, ke dua melengkapi kalimat rumpang tentang visi mengenai murid dan sekolah masa depan, yang ketiga menyusun sebuah visi guru penggerak. Hasil karya saya sertakan pada gambar di bawah. 

Kemudian pada tanggal 23 November dilanjtkan Kegiatan Eksplorasi Konsep secara mandiri, pada bagian ini saya mempelajari tentang Inkuiri Apresiatif (IA) dan Pendekatan BAGJA. Setelah itu saya berusaha menyusun sebuah kesimpulan tentang IA dan BAGJA, yang pertama dalam merumuskan sebuah visi harus berpihak pada murid, segala perubahan yang kita lakukan di sekolah muara utamanya adalah kebahagiaan murid. Salah satu upaya untuk mencapai visi dengan menerapkan IA, karena Pendekatan IA ini memanfaatkan semua kekuatan positif yang dimiliki seluruh anggota komunitas untuk saling melengkapi agar tercapai visi yang diharapkan.

Setelah menyusun visi secara mandiri, kami seluruh CGP pada tanggal 25 November dipertemukan dalam ruang Virtual Gmeet untuk menyusun 1 visi bersama yang disepakati, lengkap dengan satu Prakarsa Perubahan untuk mencapai visi, lengkap dengan Rancangan Rencana perubahan sesuai alur BAGJA melalui Canvas BAGJA. Tanggal 28 November kami bertemu secara virtual bersama Fasilitator dan rekan CGP lain untuk menyampaikan hasil diskusi sebelumnya. Melalui diskusi virtual ini saya semakin memahami penting visi, dan perubahan melalui pendekatan IA yang dirumuskan melalui BAGJA.

Setelah memahami lebih dalam tentang paradigm IA dalam diskusi, maka selanjutnya pada kegiatan Demosntrasi Kontekstual kami masing-masing CGP membuat rancangan tindakan perubahan berdasarkan tahapan BAGJA. Pada tanggal 1 Desember 2022, saya mengikuti Elaborasi Pemahaman Visi Guru Penggerak, melalui Diskusi Virtual bersama Instruktur Bapak Imron Rosyadi. Melalui Elaborasi Pemahaman saya semakin memahami pentingnya sebuah visi yang berpihak pada murid, yang mengarahkan siswa untuk memiliki profil pelajar Pancasila melalui penerapan merdeka belajar yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat.

Kegiatan terakhir yaitu Koneksi Materi, saya diberikan kesempatan untuk menuliskan kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah. Selanjutnya berdasarkan pengalaman, saya juga merevisi, visi sekolah yang telah saya susun sebelumnya menjadi “Terwujudnya generasi unggul, cerdas, berkarakter, tangguh, dan berwawasan digital berlandaskan Profil Pelajar Pencasila Melalui Merdeka Belajar”. Berikut hasil koneksi materi yang saya susun saya tuangkan dalam video youtube dan juga gambar mind map.


koneksi-materi-modul-1-3-2-639270b717698350bb4101b2.jpg
koneksi-materi-modul-1-3-2-639270b717698350bb4101b2.jpg
2.   Merespon (Responding), 

Selama menjalani pembelajaran pada modul 1.3 banyak hal-hal positif yang saya dapatkan yang membantu saya semakin mantap untuk menjadi bagian pendidikan Indonesia dan mendidik anak-anak mencapai kesuksesan. Saya menyadari pentingnya sebuah visi bersama,  visi yang tujuan utamanya adalah untuk kesejahteraan dan kebahagiaan murid. Serta pentingnya kerjasama, kolaborasi saling mendukung dan saling melengkapi antar semua komponen pendidikan yang ada di sekolah. Tindakan yang saya lakukan selama modul 1.3 yaitu mengerjakan LMS dan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, menerapkan prakarsa perubahan yang telah saya susun di kelas meskipun dalam penerapannya belum bisa maksimal. Melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan rekan satu sekolah dan meminta masukan serta saran dari kepala sekolah.

3.  Mengaitkan (Relating),

Melalui kegiatan modul 1.3 saya lebih memahami tentang visi sebagai seorang guru. Visi dirumuskan sesuai dengan harapan murid masa depan yang kita inginkan bersama dalam sebuah sekolah. Untuk mewujudkan sebuah visi perlu adanya prakarsa perubahan yang disusun mulai hal-hal sederhana sampai yang kompleks. 

Untuk membantu terwujudnya prakarsa perubahan maka rencana kegiatan dapat kita susun melalui sebuah Pendekatan yang menyatukan kekuatan positif anggotanya, yaitu IA yang bisa kita rumuskan dalam BAGJA. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan tindakan perubahan, mulai perencanaan, harapan, serta pihak yang berperan dalam melakukan perubahan. Dalam pelaksanaan sebuah perubahan membutuhkan kontrol dan pengawasan keberhasilan yang kita rencanakan, maka pendekatan melalui model BAGJA saat relevan digunakan untuk membantu kita menyusun sebuah rencana.

4.  Menganalisis (Reasoning), 

Penentuan prakarsa perubahan merupakan hal paling penting yang harus kita lakukan untuk mewujudkan sebuah visi. Hal ini karena untuk mencapai suatu visi yang besar membutuhkan waktu dan juga membutuhkan rencana-rencana nyata yang bisa dipertanggungjawabkan dan diukur keberhasilannya. 

Melalui pendekatan inkuiri apresiatif yaitu dengan memanfaatkan segala kekuatan positif yang ada di sekolah untuk membantu siswa mendapatkan pembelajaran yang berpusat pada anak hingga harapannya siswa akan memiliki profil belajar Pancasila dan mendapatkan keselamatan serta kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Selain itu visi sekolah bersama bisa terwujud, karena melibatkan peran semua warga sekolah, sesuai dengan kekuatan yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan.

5.   Merancang Ulang (Recontructing)

Ke depan maka saya akan berupaya untuk menyusun dan melaksanakan prakarsa-prakarsa perubahan lainnya yang akan membantu saya untuk mewujudkan visi saya. Saya akan lebih intens melakukan kolaborasi dan juga menambah pengetahuan secara mandiri demi mewujudkan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada anak yang nantinya akan menghasilkan siswa-siswa yang cerdas berkarakter dan berwawasan digital sesuai dengan perkembangan zaman. Selalu menggunkan pendekatan IA untuk meningkatkan praktik baik di sekolah, dan selalu menyusun BAGJA sebelum melaksanakan suatu perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun