Mohon tunggu...
Dini Pujiarti
Dini Pujiarti Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa, Indonesia

I Love nature, art, sastra, lingkungan, biologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jangan Lupa Kabut Asap dan Kebakaran Hutan Gambut Tahun Lalu

21 Juli 2020   21:28 Diperbarui: 22 Juli 2020   11:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan sekali untuk ke sekolah, itu tahun berapa ya, penulis lupa. Ada kebiasaan unik di kampung halaman penulis, dimana ketika musim karhutla, bapak-bapak akan pergi ke hutan berapa hari berapa malam, siap siaga takut lahannya terbakar.  Semoga kebiasaan ini tidak terjadi di tahun 2020 ini, cukup jadi kebiasaan lama.

Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terkait karhutla mungkin bisa jadi faktor penyebab kebakaran hutan juga. Masyarakat yang masih menerapkan sistem pertanian lahan berpindah dengan cara membuka lahan baru, dibakar, kemudian ditanami padi, panen, terus pindah tempat lagi, bakar lagi. 

Masih ada loh ini di Kalimantan, walaupun sudah jarang. Tapi ini nih yang bisa membuat kebakaran hutan, terus yang berladang jadi tersangka, di tangkap dan di penjara.

Kasihan sih, soalnya kebanyakan tersangkanya itu tua-tua dan pendidikan serta ekonominya rendah. Sebenarnya mereka hanya menerapkan apa yang diwariskan oleh nenek moyang zaman dulu.

Orang-orang Zaman dulu hidupnya seperti itu juga ladang berpindah, membuka lahan tapi tidak ada yang sampai heboh seperti di zaman ini, mungkin kearifan lokal masyarakat zaman dulu berbeda kali ya dengan kearifan lokal masyarakat zaman sekarang.

Banyak kemungkinan di balik karhutla, pikiran negatif penulis nih, tapi jangan dicontoh ya.. Astagfirullah jangan suudzon, tapi ini hanya opini penulis, bisa saja karhutla terjadi karena ada unsur politik karena ingin menjatuhkan pihak tertentu, atau ada perusahaan-perusahaan besar yang sengaja ingin membuka lahan, tapi perantaranya masyarakat kecil dengan diberi sedikit cuan.

Tapi... ujung-ujungnya masyarakat kecil juga yang kena, yang kesulitan bernafas rakyat kecil, yang di penjara rakyat kecil, yang tertipu rakyat kecil, yang kehilangan lahan rakyat kecil dan yang mati semua bukan hanya rakyat kecil, semua manusia pasti merasakan mati. Tapi kembali lagi, secara alami juga bisa terjadi kan. 

Pesan untuk semua termasuk untuk Penulis, kalau kita masih mau hidup dan bernafas dengan bebas, maka jaga dan lestarikan alam kita. 

Semoga Tahun ini dan Tahun yang akan datang tidak ada lagi bencana asap ataupun kebakaran hutan. Ayo sama-sama kita jaga kelestarian hutan kita, karena semua sudah tahu bahwa Hutan adalah paru-paru dunia. Salam Lestari, Salam Konservasi....!!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun