Mohon tunggu...
Puji Alphatehah Adiwijaya
Puji Alphatehah Adiwijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

An ordinary man blessed with spirit of "ATITA ARTHA ANTHA"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Sebuah Pertentangan

23 September 2023   20:57 Diperbarui: 23 September 2023   21:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendewasaan membawa diri ke dalam ranah yang mensyukuri hal-hal damai. Diam, tenang, sepi dan sendiri menjadi sebuah perwujudan dari keadaan Impian yang ada di masa dewasa. Sebuah damai adalah hal yang menjadi naluri akan selalu dicari dalam hakikat menuju proses pendewasaan ini. Berangkat dari jiwa yang entah bagaimana keadaannya menjadi sesosok yang dari luar terlihat kuat padahal dalamnya amat rapuh bak sloki kaca yang telah usang. Pendewasaan menjadikan diri melihat dunia melalui banyak sisi, satu waktu kita mungkin melihat pertentangan, satu sisi kita bahkan ikut campur dalam pertentangan itu atau bahkan sekedar acuh terhadap hal yang semakin lama kita semrawut tanpa ada tujuan yang jelas.

Ini adalah tentang sebuah pertentangan, dimana di satu saat manusia akan merasakan dirinya berada dalam zona kontra yang kian hari menjadi musuh tanpa jelas apa yang dituju. Begitupula di satu waktu lainnya manusia bisa saja menjadi pihak yang setuju terhadap yang sebelumnya dikontra ataupun manusia itu menjadi sosok yang kesana-kemari tanpa tujuan yang kokoh. Manusia sejatinya merupakan makhluk yang bersosial, manusia harus mampu memposisikan diri untuk berada dalam pihak yang mana dan itu memang nyata.

Tidak akan mampu bahwasannya seorang manusia biasa untuk senantiasa netral sebab manusia selalu memiliki interest atau ketertarikan pada suatu hal dan ketika entitas manusia memiliki ketertarikan maka akan mustahil manusia bersikap netral. Semua pembahasan mengenai pemimpin netral, manusia yang tidak berpihak atau bahkan negara yang tidak memiliki blok Nyatanya hanya teori semata. Pada kenyataanya manusia tidak akan mampu netral sedikitpun dan semua yang berkata netral berarti itu adalah sebuah usaha yang mendekati mustahil. Walaupun banyak yang berhasil menutupi keberpihakannya dengan embel-embel netral tapi tetap saja hasrat untuk berpihak selalu ada.

Dan pada akhirnya, manusia akan menemui sebuah pertentangan. Pertentangan antara diri dengan dirinya sendiri. Pertentangan antara tujuan dan jalan hidup, pertentangan antara keadaan dan kenyataan hidup, pertentangan antara ekspektasi dan realita serta jutaan pertentangan lainnya yang tentu saja akan selalu menyertai kehidupan manusia.

Pertentangan adalah bagian dari kehidupan manusia, ini hanyalah sebuah coretan kecil tentang sebuah pertentangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun