Mohon tunggu...
Puji Lestari Tarigan
Puji Lestari Tarigan Mohon Tunggu... Dosen - 교수

Voyager of destiny~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Konservasi Wanafarma: Menjaga Keberlanjutan Lingkungan serta Menuai Manfaat Herbal

29 Mei 2024   22:17 Diperbarui: 29 Mei 2024   22:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Keadaan alam raya tidak terlepas dari efek aktivitas manusia. Berbagai manfaat diraih oleh manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Peradaban mengarah kepada hasil produksi yang instan dan cepat. 

Penggunaan berbagai peralatan canggih telah menunjang kemajuan dalam meraih kehidupan yang lebih baik. Terutama pengaruh dari banyaknya jumlah penduduk yang menyebabkan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi. Manusia sebagai pengelola air dan tanah memiliki daya untuk mengatur komponen-komponen alam untuk dimanfaatkan. 

Di balik dari ekploitasi lahan, jenis lahan di lereng bukit ataupun gunung tidak terlepas dari penggunaan manusia. Terutama penduduk yang tinggal di daerah dataran tinggi yang menggunakan lereng sebagai lahan budidaya. Hal ini dikarenakan lahan di pegunungan memiliki kesuburan yang cukup baik.


Masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perbukitan cenderung memiliki mata pencarian sebagai petani. Pengelolaan hasil alam berdasarkan keadaan natural. 

Selain itu, pengelolaan dilakukan dengan berbagai upaya percobaan untuk mengetahui budidaya tanaman yang sesuai. Kegiatan budidaya tanaman di daerah lereng berbeda dengan di daerah topografi datar. 

Di daerah kemiringan di atas 25% menyebabkan berbagai dampak buruk terhadap lingkungan. Air akan lebih cepat melewati bagian permukaan tanah, sedangkan bagian dalam tanah kekurangan air karena daya simpan rendah. 

Tanah akan kehilangan kesuburan karena tercuci dan terbawa air yang menuju tempat yang lebih rendah. Untuk itu diperlukan upaya penanggulangan erosi, banjir dan longsor. Agar lahan di daerah curam tetap mampu mendukung kesuburan tanah dan ketersediaan air.

Penanaman tanaman berakar serabut merupakan upaya penting dalam mendukung agregasi tanah serta menahan air pada pori tanah. Akar tanaman yang ke segala arah dapat meningkatkan porositas tanah dan mengikat air pada pori tersebut. 

Penggunaan lahan miring dapat dimodifikasi dengan membentuk terasering. Lahan yang berbentuk teras-teras horizontal dapat menahan erosi dan kehilangan air untuk menjaga kesuburan tanah. Kegiatan konservasi dapat dimaksimalkan dengan menanam tanaman yang bermanfaat serta bernilai ekonomis.

Pada daerah hutan, perakaran sering terlihat timbul ke permukaan tanah karena terjadi erosi permukaan. Untuk itu perlu penanaman tanaman selingan yang memiliki perakaran kuat. 

Penahan tanah dan air yang paling efektif tentu menggunakan tanaman hidup yang aktif melakukan pertumbuhan. Jenis tanaman yang mampu memberikan manfaat ganda yaitu tanaman obat-obatan atau yang dikenal dengan tanaman herbal

Tanaman jenis empon-emponan dengan perakaran serabut sangat sesuai untuk ditanam di daerah lereng. Empon-emponan atau tanaman rimpang merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan makanan dan bermanfaat sebagai sumber kesehatan manusia. 

Adapun jenis tanaman herbal yang direkomendasikan seperti, jahe, kunyit, temulawak, kencur, lengkuas, temu kunci dan lainnya. Perakaran tanaman ini mampu menahan agregat tanah dan tentu menahan air agar tidak terlalu cepat menuruni lereng. 

Masyarakat di daerah lereng perlu diberikan masukan informasi mengenai pentingnya menanggulangi kerusakan tanah akibat limpasan air serta meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah. 

Sistem konservasi wanafarma mampu memberikan keuntungan ganda dalam hal konservasi bagi tanah dan air, serta memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. 

Pengusahaan tanaman herbal juga mampu memberikan keuntungan ekonomi bagi petani apabila dikelola dengan optimal. Selain mendapatkan lahan yang subur, hasil dari tanaman herbal dapat digunakan bagi kesehatan keluarga serta masyarakat sekitar.

(Materi telah disampaikan pada kegiatan Pengabdian Masyarakat di Prigen, Pasuruan-Jawa Timur #23Mei2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun