Mohon tunggu...
Kadek PujaSaputri
Kadek PujaSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna dan Signifikansi Lima Keyakinan Agama Hindu dalam Panca Sradha

11 Mei 2023   20:11 Diperbarui: 11 Mei 2023   20:17 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maka dari itu, kita sebagai manusia sudah semestinya senantiasa melakukan hal-hal yang baik dan terpuji agar kita dapat mendapatkan ketentraman dan juga kedamaian, hingga akhirnya bisa tabah dalam menghadapi kehidupan yang kejam ini. Dalam ajaran agama Hindu, maka akan dikenal tiga macam Karma Phala, yaitu sebagai berikut:

  • Sancita Karma Phala, yaitu didefinisikan sebagai perilaku yang dulunya sudah kita laksanakan namun ternyata hasil dari perilaku tersebut baru bisa kita nikmati pada masa kini.
  • Prarabda Karma Phala, dapat ddefinisikan sebagai suatu perilaku yang sekarang kita laksanakan akan tetapi hasilnya juga dapat langsung dinikmati sekarang.
  • Kriyamana karma Phala, yaitu perilaku yang kita lakukan pada masa kini, namun kita baru bisa mendapatkan hasilnya pada masa yang mendatang.

Akibat dari perbuatan yang kita lakukan, terdapat sebuah hukum yang dikenal sebagai Karma Phala. Hukum ini menyatakan bahwa setiap perbuatan akan menghasilkan sebuah akibat yang akan selalu termanifestasikan dalam kehidupan kita. 

Akibat tersebut disebut dengan Karma Wasana, yaitu bekas-bekas dari setiap perbuatan yang nantinya akan melekat pada alam pikiran atau suksma sarira. Karma merujuk pada perbuatan, sedangkan Wasana merujuk pada bekas-bekas dari perbuatan tersebut. 

Dengan demikian, Karma Wasana menjadi lapisan yang membungkus Atma atau roh. Kitab Wrhaspati Tattwa mengartikan bahwa Wasana merupakan hasil dari segala perilaku yang telah dilakukan di dunia ini. Akibat dari perbuatan tersebut akan diterima seseorang di alam lain pada kelahirannya di masa depan, baik itu berupa hal yang baik atau buruk.

Punarbhawa, atau keyakinan akan kelahiran kembali, adalah konsep yang dianut oleh Agama Hindu. Konsep ini menjelaskan bahwa setelah seseorang meninggal dunia, ia akan mengalami kehidupan di alam lain seperti surga, neraka, atau moksa. Kehidupan seseorang di dunia ini dipengaruhi oleh karma wasana, yaitu bekas perbuatan di kehidupan sebelumnya. 

Ada istilah Surga Cyuta, yang menggambarkan orang yang terlahir dari surga karena semasa hidupnya ia selalu menjalankan ajaran dharma, sehingga akan ditempatkan di surga loka. 

Orang yang terlahir dari Surga Cyuta mempunyai ciri-ciri seperti paras cantik atau tampan, kekayaan, dan terlahir dalam keadaan sempurna tanpa cacat. Di sisi lain, ada juga yang terlahir dari neraka cyuta, yaitu orang yang terlahir dari neraka karena melanggar ajaran agama atau adharma di kehidupan sebelumnya. Orang yang terlahir dari neraka cyuta memiliki ciri-ciri seperti wajah tidak rupawan, miskin, dan cacat. 

Punarbhawa bisa terjadi sebab Jiwatman masih dipengaruhi oleh kenikmatan duniawi serta diikuti oleh kelahiran kembali. Namun, kesempatan untuk terlahir kembali sebagai manusia dianggap sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan di kehidupan sebelumnya. Reinkarnasi dipengaruhi oleh hasil perbuatan mahluk hidup sendiri, baik di kehidupan saat ini maupun di masa lalu. 

Meskipun Tuhan dalam Agama Hindu yang disebut Awatara dapat ingat dengan kehidupan masa lalunya, manusia tidak dapat mengetahui jalan kehidupan mereka di masa lalu sebelum bereinkarnasi. 

Reinkarnasi dipengaruhi oleh Karma Phala, oleh karena itu, jika seseorang melakukan hal-hal baik di kehidupannya sebelumnya, ia memiliki peluang besar untuk tidak mengalami reinkarnasi lagi. Namun, hal ini sangat ditentukan oleh seberapa besar karma baik yang telah dilakukan oleh seseorang.

Moksha, Kepercayaan akan adanya Moksha adalah suatu keyakinan dalam agama Hindu, yang diartikan sebagai tujuan akhir yang ingin dicapai oleh pemeluk agama tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun