Mohon tunggu...
Kadek PujaSaputri
Kadek PujaSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Brahma Vidya dalam Membentuk Kepribadian Masyarakat

19 Maret 2023   23:33 Diperbarui: 19 Maret 2023   23:32 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya masyarakat di Bali memeluk agama Hindu. Pulau Bali tidak hanya terkenal karena kecantikan alamnya, akan tetapi Bali juga terkenal karena tradisi kebudayaan masyarakatnya yang unik, yakni tradisi agama Hindu Bali yang di dalamnya terkandung seni dan ritual. Kegiatan ritual keagamaan yang didasarkan pada tradisi merupakan suatu hal yang diwarisi oleh para leluhur. 

Akan tetapi dalam pelaksanaan upacara di Bali, semuanya mempunyai makna serta pesan yang terkandung di dalamnya. Brahma vidya merupakan ilmu mengenai Tuhan, yang dimana Brahma memiliki arti yaitu Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi atau Brahman dan Vidya artinya yakni ilmu pengetahuan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Brahmavidya itu sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari, menggali, menguraikan tentang Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atau Brahman.

Dalam agama Hindu itu sendiri, pendidikan dikenal dengan istilah asewakadharma, yakni suatu tahapan dalam kehidupan bagi seorang siswa kerohanian dalam memperoleh ilmu pengetahuan dari seorang guru. Kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya dengan menambah dan mengambangkan ilmu sangat positif menjadikan hidup manusia lebih baik lagi, akan tetapi lebih dari itu pengembangan pengetahuan hendaknya pula dapat mengembangkan kepribadian yang ada pada diri seseorang. 

Pendidikan agama memiliki tempat yang penting dalam sistem pendidikan nasional. Hal itu terjadi karena pendidikan agama sudah menjadi materi yang sangat wajib diajarkan pada setiap instansi pendidikan. 

Pada prinsipnya, pendidikan agama sebenarnya memberikan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai spiritualitas sehingga besar kemungkinan nantinya masyarakat bisa menjadi manusia yang berakhlak, memiliki etika serta berbudaya, karena itu merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional. Pendidikan religius sebagai proses untuk mmberi pelatihan entah itu untuk memberi pelajaran terhadap anak, para pemuda, bahkan orang tua untuk hidup beragama dan tidak melenceng dari jalan Tuhan. Hal tersebut tentunya dapat memberikan dorongan supaya masyarakat berperilaku kreatif serta bermanfaat bagi orang banyak.

Aliran-aliran kepercayan umat Hindu yakni ada Dinamisme yang memiliki arti meyakini kekuatan gaib dapat menolong seseorang. Kekuatan gaib tersebut dapat ditemui pada benda-benda seperti pohon yang besar, batu, keris, patung, dan lain sebagainya. Sebagai contoh di Bali sering ditemui pohon besar yang dibalut dengan kain serta diberi sesajen karena masyarakat menyakini bahwa tempat-tempat tersebut ialah tempat tinggal makhluk yang tak kasat mata. 

Selain itu ada pula aliran animisme, yakni suatu kepercayaan kepada roh atau makhluk halus. Sebagai contohnya yaitu percaya akan adanya roh leluhur atau roh nenek moyang yang sudah meninggal. Ada pula aliran totemisme, yakni suatu bentuk kepercayaan bahwa binatang-binatang tertentu dianggap suci. 

Sebagai contoh adalah sapi yang disucikan bagi umat Hindu karena merupakan kendaraan Dewa Siwa. Selanjutnya ada aliran politeisme, yaitu suatu kepercayaan atau menyembah lebih dari satu Dewa. Seperti contoh agama Hindu yang menyembah satu Tuhan namun dengan menggunakan banyak sebutan seperti Dewa Brahma, Dewa Wisnu, Dewa Siwa dan sebagainya. 

Apabila diteliti lebih lanjut, hubungan agama dan etika atau moral memiliki kesamaan tujuan. Nilai agama serta nilai moral sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Jika dilihat dalam dunia pendidikan, pembinaan akhlak merupakan salah satu peran untuk mentata kembali kehidupan bangsa, bahkan disamping itu diperlukan juga pengembangan ilmu. 

Di dalam pendidikan agama hindu, disiplin serta ajaran moral dipercaya mampu memunculkan sifat-sifat yang terpuji salam diri masyarakat. Seseorang selalu mentaati segala aturan serta norma yang berlaku dalam lingkungan bermasyarakat, serta pribadi yang sesuai dan bertindak benar secara moral. Moral  jika dilihat dalam perwujudannya dapat berupa baik itu aturan, etika, maupun prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan yang mulia. Moral tersebut dapat pula berupa kesetiaan, sikap patuh terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, negara dan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun