Mohon tunggu...
pujaria farida
pujaria farida Mohon Tunggu... -

sedang belajar sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selimut Pasir

27 Desember 2011   05:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sang surya merangkak ke ufuk maghrib.

bergema seruan pada burung-burung camar,

menawar kesudian mereka

untuk bersamanya menyibak pantai yang ia pijak.

sebuah ruang yang cukup membalutnya dalam kehangatan.

satu selimut yang sangat rapuh jika diusik,

namun terlampau kuat

andai dipakai tanpa banyak pemberontakan.

Di sana kini ia terbaring.

dalam pelukan selimut pasir

di bawah siluet jingga langit dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun