Mohon tunggu...
Puja Ocktaviani
Puja Ocktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Univeritas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantuan Tanpa Ketergantungan dalam Upaya Membangkitkan Sektor UMKM dari Keterpurukan di Masa Pandemi

14 Maret 2022   15:00 Diperbarui: 14 Maret 2022   15:02 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 telah berlangsung dua tahun ini dan selalu menjadi sorotan masyarakat dunia. Dampak yang timbul bukan hanya berasal dari sektor kesehatan, melainkan sosial, dan ekonomi juga ikut terkena dampaknya. 

Pandemi Covid-19 berhasil membawa perubahan di masyarakat, baik perubahan kecil maupun perubahan besar. Perubahan kecil merupakan perubahan yang terjadi pada struktur sosial, namun tidak membawa pengaruh secara langsung pada masyarakat luas. 

Dalam pandemi ini, perubahan kecil yang dimaksud biasanya terdapat dalam lingkungan individu atau perorangan. Seperti, menuntut masyarakat menerapkan protokol kesehatan, mengenakan masker, mencuci tanggan, hingga menjaga jarak satu sama lain. 

Sedangkan dalam perubahan besar yang dapat mengubah unsur pokok dari struktur sosial, terkadang dapat menimbulkan konflik lebih dulu sebelum dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya, perubahan sistem kerja dan pembelajaran pada masa pandemi ini. 

Perubahan yang terjadi juga meliputi berbagai aspek kehidupan dan menimbulkan kebiasan baru serta mengubah cara hidup masyarakat saat ini. Keterbatasan aktivitas yang terjadi akibat dari adanya perubahan juga menimbulkan permasalahan ekonomi yang dapat berkembang menjadi masalah sosial.

Ekonomi merupakan salah satu sektor terpenting dalam kehidupan manusia. Karena pada setiap kehidupan manusia sering bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi. Dengan adanya ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makanan, minuman, pakaian, dan lain sebagainya. 

Pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung pembangunan nasional dalam sebuah Negara. Jika pertumbuhan ekonominya baik maka akan terjadi pembangunan nasional yang sangat tinggi. 

Namun karena adanya pandemi Covid-19 ini, dampak yang dirasakan masyarakat dalam bidang ekonomi antara lain Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang menyebabkan peningkatkan angka pengangguran, dan pemerosotan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki kontribusi penting dalam perekonomian nasional. 

Dalam situasi krisis ekonomi seperti saat ini, di perlukan perhatian khusus dari pemerintah terhadap nasib UMKM yang mengalami perlambatan akibat dari pandemi Covid-19. Sangat di perlukan upaya pemerintah dalam mendorong UMKM dengan memanfaatkan pemulihan ekonomi nasional dalam pandemi Covid-19 ini.

Pada masa pandemi seperti saat ini, lebih banyak pelaku UMKM yang merasakan dampak negatif seperti pemerosotan omzet, dibandingkan dengan dampak positif yang di dapatkan. Para pelaku UMKM benar-benar memutar otak untuk melakukan berbagai upaya, dalam mempertahankan kondisi usaha mereka. 

Seperti melakukan penurunan produksi, pengurangan jam kerja dan jumlah karyawan, serta sebagian pelaku UMKM mengambil langkah dengan mengurangi pemasaran produk. Walaupun banyak dari mereka, juga berusaha menambah pemasaran sebagai strategi untuk mempertahankan usaha. 

Banyak dari pelaku UMKM yang pada akhirnya terlilit hutang karena kesulitan melunasi pinjaman. Selain itu, mereka juga kesulitan dalam membayar taghan listrik, gas, dan gaji karyawan. Sebagian dari mereka bahkan terpaksa melakukan PHK karena tidak mampu melaksanakan kewajiban dalam memberi gaji karyawan.

Karena adanya pembatasan aktivitas sebagai dampak dari pandemi. Para pelaku UMKM juga kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, permodalan, serta distribusi dan produksi yang terhambat. Konsumen yang lebih menghabiskan waktu di dalam rumah karena pembatasan kegiatan juga berakibat pada penurunan pelanggan yang sangat tajam. 

Dengan segala kondisi keterpurukan tersebut, dapat dikatakan jika UMKM terdampak paling besar akibat dari adanya pandemi Covid-19 ini. Hal ini juga dikarenakan mayoritas pelaku UMKM berasal dari kalangan masyarakat kelas menengah kebawah.

Menurut Bappenas, UMKM memiliki kontribusi atau peranan yang cukup besar di Indonesia, yaitu: memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Pembentukan Produk Domestik Bruto, serta penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif. Selain itu, UMKM juga di nilai mempunyai peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan keterpurukan UMKM di masa pandemi ini. Alih-alih memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Justru terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran terutama pada awal pandemi Covid-19. Ketidak mampuan pelaku UMKM dalam memberikan upah pekerja membuat mereka terpaksa merumahkan sebagian pekerja. 

Hal ini dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun akibat dari adanya pembatasan kegiatan. Pelaku UMKM tentu perlu modal, namun pemasukan mereka tidak sebanding dengan pengeluarannya. Jadi mau tidak mau mereka mengurangi jumlah pekerja demi mempertahankan usaha mereka. Dengan adanya PHK inilah yang pada akhirnya menambah angka pengangguran di Indonesia.

Kontribusi UMKM terhadap pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) paling besar dibandikan kontribusi dari usaha besar. Penilaian PDB suatu negara pada suatu periode dibandingkan dengan nilai PDB pada periode sebelumnya. 

Di Indonesia sendiri, sebelum pandemi Covid-19 melanda, pada tahun 2018-2019 memperlihatkan peningkatkan PDB baik dalam data tiap triwulan maupun data secara tahunan. Sedangkan pada tahun 2020-2021 dimana pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia, PDB mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dengan keterpurukannya UMKM, tentu ikut menyumbang penurunan PDB pada masa pandemi ini. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga mengalami perlambatan.

Dalam mengatasi permasalahan UMKM yang terpuruk pada masa pandemi ini, tentunya perlu ada langkah yang tepat dalam upaya memulihkannya. Seperti dengan menerapkan pendekatan pembangunan secara top-down, yang tetap mengedepankan kemampuan kreativitas masyarakat khususnya pelaku UMKM. Melalui pendektan ini diharapkan bisa menghasilkan sebuah program yang mampu membangkitkan UMKM dari keterpurukan di masa pandemi Covid-19 ini. 

Pendekatan ini berdasarkan pada pengolaan sumber yang bertumbuh pada komunitas. Memiliki ciri strategi amal yang biasanya berkaitan dengan konsep pembangunan yang menginterprestasikan sebagai usaha terencana untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat dalam bentuk memberikan bantuan sosial. Pendekatan ini bisa digunakan untuk para pelaku UMKM yang mengalami keterpurukan dengan bantuan berupa modal kerja  yang sangat dibutuhkan bagi para pelaku UMKM.

Seperti yang kita ketahui, pemerintah mulai menggalakkan bantuan terhadap para pelaku UMKM dalam bentuk modal. Namun karena pendekatan ini cenderung berakibat ketergantungan, perlu adanya program yang dicanangkan, seperti; Pendampingan UMKM disamping pemberian bantuan. Pendamping tersebut melakukan sosialisasi, advokasi, dan supervisi yang bertujuan agar para pelaku UMKM mampu mengembangkan usaha mereka dengan bantuan yang diberikan. 

Hal ini bertujuan agar para pelaku UMKM tersebut tidak selamanya bergantung pada bantuan yang diberikan. Melainkan para pelaku UMKM dapat memperlihatkan kemampuan kreativitas mereka yang berkembang dengan adanya pendampingan. Sehingga diharapkan mampu berdiri sendiri setelah berhasil mengembangkan usaha mereka.

Selain sebuah program, di perlukannya solusi yang tepat sebelum program tersebut berjalan. Seperti, Menerapkan perencanaan partisipatif para pelaku UMKM, dalam membuat kebijakan yang tidak hanya di dominasi pemerintah. Dalam perencanaan partisipatif, masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan mulai dari analisis masalah, cara mengatasinya, sampai dengan pengambilan keputusan. Begitu pula dengan menerapkan perencanaan partisipatif para pelaku UMKM. 

Merena perlu ikut berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan sehingga pemerintah tidak mendominasi secara penuh. Contohnya; Mengadakan Forum UMKM, dimana para pelaku UMKM khususnya yang terdampak pandemi dapat berdiskusi dan menyampaikan permasalahan serta cara mengatasi permasalahan mereka. 

Kemudian, pemerintah menghimpun permasalahan-permasalahan yang umum dialami para pelaku UMKM, dan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalahnya. Selain itu, forum ini juga dapat digunakan sebagai tempat saling berbagi pemikiran dan pengalaman yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha.

Kemudian, perlu adanya perencanaan sosial dalam konteks pembangunan nasional dalam perhitungkan prioritas dan pertimbangan-pertimbangan sosial dalam membangkitkan UMKM. Dalam membangkitkan UMKM di masa pandemi, pemerintah mulai memberikan bantuan-bantuan permodalan. Namun dalam perjalanannya, masih di temukan bantuan-bantuan yang salah sasaran atau tidak melulu diterima oleh pelaku usaha yang memang membutuhkan.

 Maka dari itu, perlu adanya perhitungan yang lebih matang dalam menentukan prioritas beserta perhitungan-perhitungannya. Contohnya, seperti mengadakan survey menyeluruh terhadap calon penerima atau penerima manfaat bantuan UMKM, agar bantuan yang diberikan benar-benar tertuju pada individu atau pelaku UMKM yang tepat. Sehingga, bantuan permodalan yang di berikan negara pun jauh lebih efektif.

Demikian program dan solusi yang dapat diterapkan untuk membangkitkan keterpurukan UMKM dalam upaya memulihkan sosial-ekonomi di masa pandemi. Kesimpulannya, Untuk mengatasi keterpurukan UMKM yang terdampak parah pandemi. Perlu adanya solusi dan program yang bukan hanya memberikan bantuan berupa modal melainkan program yang dapat membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam usaha. Agar tidak terjadi ketergantungan terhadap bantuan yang diberikan.

-Puja Ocktaviani

Mahasiswa Sosiologi, FIS UNJ

Referensi

Agil, Rais. 2021.  Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Serta Solusinya, Vol 13 (10)

Silfia, Betty. 2021. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor UMKM di Indonesia, Vol 3 (1)

Muhtarom, Herdin. 2021. Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pandeglang Banten), Vol 13 (1)

Humas Kemenko, 2021. Tantangan dan Strategi Transformasi UMKM Masa Depan. https://kemenkopukm.go.id/read/tantangan-dan-strategi-transformasi-umkm-masa-depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun