Mohon tunggu...
Puja Nurhalizah
Puja Nurhalizah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa aktif

ENFP -T

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Majapahit dan Walisongo

16 Oktober 2022   18:15 Diperbarui: 16 Oktober 2022   18:21 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal kemunduran Kerajaan Majapahit

Diawali dengan kemunduran majapahit mulai tampak pada masa prabu wikramawarddhana yang terlibat perselisihan senjata dengan saudara ipar nya sendiri yaitu bhre wirabumi dan dalam perang suksesi memperebutkan tahta majapahit yang berlangsung antara tahun 1401 sampai 1405. 

Dalam perang paregreg, Bhre Wirabhumi mengalami kelalahan. Ia melarikan diri dengan perahu di malam hari, tetapi ia diburu oleh Bhre narapati . dalam pertempuran itu kepala Bhre Whirabumi tertangkap dan kepalanya dipenggal oleh Bhre narapati, kemudian kepala Bhre Wirabhumi dibawa ke majapahit dan dicandilkan di Lung.

Dalam pertempuran sengit itu tidak kurang dari 170 orang prajurit perutusan  kaisar cina yang dibawa Laksamana Cheng Ho sedamh beraada di blambangan ikut terbunuh karenan salah paham Wikramawarddhana kemudian mengirim minta maaf kepada kaisar cina.

Menurut Groeneveldt dalam Historical notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources, Kaisar cina menyesali kejadian itu dan meminta ganti rugi itu hanya dibayar 10.000 tail emasoleh Wikramawarddhana, dan sisanya dibebaskan oleh kaisar.

Awal masuknya islam di Kerajaan Majapahit

Namun, setelah wikramawarddhana mangkat dan digantikan oleh putrinya Rani Suhita terdapat banyak pemberontakan- pemberontakan di berbagai daerah dan para tokoh- tokoh berjasa tersebut disingkirkan melalui intrik dan fitnah. Tanpa sebab dan alasan yang jelas jabatan Mahapatih Majapahit yang di pegang tuan Kanaka sejak tahun 1410 Masehi, mendadak diganti pada tahun 1430 Masehi dan diberikan kepada orang yang tidak memiliki kemampuan hanya karena berhasil menjilat para atasan. 

Setelah Mahapatih Majapahit Mangkubumi Tuan Kanaka pension. Arya Damar putera Sri Kartawijaya, adik dari Rani Suhita (Kencana wungu), Kekuasaan Rani Suhita berakhir sampai pada akhirnya beliau wafat pada tahun 1447 Masehi. Dikarenakan  tidak dikaruniai putra, ia digantikan adik laki-lakinya yaitu Dyah Kertawijaya, yang naik tahta Majapahit dengan nama abhiseka: Sri Prabu Kertawijaya Wijaya Parakramawarddhana. 

Mengingat Sri Prabu Kertawijaya dalam urut-urutan pemerintahan yang sah di Majapahit menempati urutan raja laki-laki ke-5, yaitu mula masa Sri Prabu Kertajawijaya dikenal sebagai Maharaja Majapahit pertama yang menaruh perhatian besar kepada perkembangan agama islam Hal tersebut terjadi, dikarenan selain ia memiliki teman dan saudara serta pembantu beragama Islam, dan dua orang istrinya yang berasal dari Campa dan Cina adalah seorang muslimah. 

Beberapa  dari anak Sri Prabu Kertawijaya, dikenal sebagai seorang pemeluk Agama Islam diketahui bahwa Sri Prabu Kertawijaya atau Brawijaya V memiliki putra beragama Islam, seperti Arya Damar Adipati Palembang, Raden Arak-kali Batthara Katwang Adipati Ponorogo, Arya Lembu Peteng Adipati Pamadegan, Arya Menak Koncar Adipati Lumajang, Raden Patah Adipati Demak, Raden Bondan Kejawen Kyayi Ageng Tarub II, Raden Dhandhun Wangsaprana gelar Syekh Belabelu. 

Selain sebagian isteri dan sebagian putra-putranya beragama Islam, sejumlah kebijakan yang ditetapkan Sri Prabu Kertawijaya, tampak sekali memberi peluang bagi orang-orang yang beragama Islam untuk memegang jabatan penting di Majapahit. Arya Teja  dikenal sebagai seorang muslim,yang diangkat menjadi Adipati Tuban. Kemudian, Arya Lembu Sura yang muslim diangkat menjadi Raja Surabaya. Keponakan jauh istrinya yang bernama Sayyid Es, telah diangkat sebagai anak dan dianugerahi gelar Syaikh Suta Maharaja dan kemudian diangkat menjadi Adipati Kendal. 

Keponakan istrinya yang lain, yaitu Ali Rahmatullah ( Sunan Ampel) diangkat sebagai imam di Surabaya dan kemudian dijadikan bupati di Surabaya. Kakak Ali Rahmatullah yang bernama Ali Murtadho asal Negeri Campa, diangkat menjadi imam di masjid Gresik dengan gelar Raja Pandita. Sementara itu, kemenakan istrinya yang bernama Burereh ( Abu Hurairah) diangkat sebagai leba di Wirasabha. 

Raja majapahit menugaskan Sunan Ampel untuk membantu Arya Lembusura. Sunan bungkul yang aslinya Empu Supa adalah seorang pande besi yang ahli senjata di ibukota Majapahit menjadi islam dan kemuduan ikut ke Surabaya. Nah diawali dengan pernikahan akhirnya Sunan ampel menjadi bagian dari keluarga kerajaan majapahit. Dan hubungan persaudaaran terbilang masih dekat. 

Setelah Sunan Ampel menikah beliau di karuniai dua orang putera yakni Sunan Bonang dan Sunan Drajat dan salah satu dari cucunya dinikahi oleh Raden patah Dengan adanya hubungan kekeluargaan antara Sunan Ampel dan Kerabat Kerajaan Majapahit serta Demak Bintoro dapat dapat kita perkiraan betapa besar pengaruh beliau pada kebikjasanaan raja

Esensi dakwah sunan ampel

Dalam buku sejarah sunan ampel ajaran Sunan Ample beemula dari 3 kata yakni kata : bi nasrihih,tubadil, dan daim. Dengankunci  bi ru’yatil fu’ad  ikmu yang diajarkan itu hanya dapat dipahami melalui kata hati dan mata batin. Ilmu yang diajarkan disebut dengan ilmu tasawuf atau suluk dan megajarkan berbagai macam hal seperti halnya shalat yang dianngap melakukan gerakan ibadah yang aneh dan membuat orang- orang tertawa.

Tidak hanya itu beliau juga mengajarkan makanan halal dan haram juga di cela karena memilih- milih makanan. Dagung babi, daging celeng, hewan buas di larang akantetapi daging kambing yang sedikit apek di anjurkan. Sebagai imam sekaligus penasihat beliau juga mengajarkan aturan- aturan serta syari’at  perdata kekeluargaan. Seperti hokum perkawinan, cara peminangan, talak, dan rujuk 

Daftar pustaka

IIman, Pustaka, and P. B. N. U. Lesbuni. Atlas Wali Songo, Agus Sunyoto, 2017: Atlas Wali Songo. Vol. 1. Indo Buku, 2017.

https://pwmu.co/144987/04/26/cara-dakwah-sunan-ampel-mengislamkan-majapahit/

Maghfiroh, F. (2019). Toleransi Umat Beragama: studi posisi umat Islam di Kerajaan Majapahit (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun