Maka tak bisa engkau berbicara
seindah dulu seperti biasa
lisanmu seperti penuh tertindih
sedikit saja mungkin nanti nafasmu menagih perih
sampai pada sebuah titik
indahmu seperti noda hitam berbuih
jauh dari slogan kemenangan kenangan
namun dekat sudah seperti nadimu yang bergoyang
Kini darahmu berkucur menari
berdendang seirama hentakan kehidupan
semakin lama semakin keras
semakin lama semakin deras
Seindah dulu, hanya sebuah hayalan
yang ada,Â
besok keindahan akan pasti datang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!