Mohon tunggu...
Fiksiana Pilihan

Untuk Gadis Itu

10 September 2017   23:37 Diperbarui: 11 September 2017   00:00 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kuakui aku sempat jatuh dalam janji itu

Semakin kuberjalan jauh semakin ingat itu menghantuiku

Menjerit jauh dalam sanubari

Tak bisa kumengerti apalagi kau mengerti

Jauh kusimpan dalam cinta ini

Sedalam-dalamnya dalam dalamnya lautan jiwa ini

Biar dia hanyut dalam luasnya samudra pencarian

Menunggu untuk kembali kita temukan

Aku tak meminta agar semua itu kembali

Tawa itu. Canda itu. bahagia itu.

Semua itu semu saat kau belum halal untukku

Semua itu semu. Kau tahu ?

Sebenarnya aku benci untuk menunggu

Setiap detiknya selalu aku berada dalam ragu

Menghujam setiap sudut hati ini dengan kenangan yang tak terkendali

Tahukah dirimu ?

Sebenarnya arti yang selama ini kita cari

Dalam jauh yang indah dirasa

Menyadarkan bahwa sabar adalah seindah-indah kata dan rasa

Menggenggam semua yakin dan harap untuk kembali diberi

Dan hati kita menerjemahkannya

Dalam Bahasa kita sendiri. Yang hanya kita yang mengerti

Hanya kita yang tahu semua itu. Semua yang indah itu.

Bahwa cinta sesungguhnya bukan perkara rupa. Bukan dunia

Tapi cinta untuk Yang Kuasa, oleh Yang Kuasa dan dari Yang Kuasa

Dan itulah cinta kita. Kita J

Dibuat pada saat hati ini bergejolak

Dalam jiwa ini seperti ada 2 jiwa.

Saling bertanya dan saling berbicara

Puisi ini dibuat disaat 2 cinta yang aku punya kembali bertentangan

Dan aku harus merelakan salah satunya sebelum itu memang hakku

Aku memilih cinta Tuhanku dulu

Dibuat dalam jauhnya kenangan yang membekas

Yang selalu tak ingin kulepas

Ingin kubernegosiasi dengan hati ini.

Untuk terus menanti dirimu. Insyaallah..

Hai kau disana, sedang apa ? J

Doaku menyapamu setiap hari dan setiap waktu

Semoga kita selalu dalam naungan Allah Yang Maha Tahu.

Amiin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun