Mohon tunggu...
Dino Joy
Dino Joy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang lelaki biasa

Dino Joy adalah seorang full time blogger yang senang melakukan riset di internet untuk menulis berbagai topik artikel, termasuk senang juga menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inilah Konsep Pertanian Sustainable yang Akan Memakmurkan Petani Indonesia

4 Februari 2024   11:05 Diperbarui: 4 Februari 2024   16:51 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah ide saya terkait konsep pertanian sustainable yang akan memakmurkan petani dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Konsep pertanian ini adalah konsep pertanian organik yang akan membuat lingkungan pertanian sustainable, yang tetap terjaga kesuburannya, yang juga akan secara otomatis memakmurkan petani dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Metode bertani secara organik yang hanya menggunakan bahan-bahan yang serba organik sebenarnya sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun yang lalu, dan seiring perkembangan zaman, sebagian besar metode pertanian yang saat ini digunakan adalah metode pertanian konvensional yang menggunakan bahan-bahan kimia sintetis seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis.

Beberapa alasan mengapa para petani yang awalnya serba organik menjadi beralih ke pertanian konvensional menggunakan pupuk dan pestisida kimia sintetis diantaranya adalah karena sudah menjadi program dari pemerintah, lebih mudah dan praktis dipraktikkan, dan juga lebih cepat terlihat hasilnya.

Namun, setelah puluhan tahun berjalan menggunakan metode pertanian konvensional tersebut, Indonesia belum juga memiliki sistem ketahanan pangan yang baik, meskipun didukung tanah yang luas dan subur dari Sabang sampai Merauke.

Bahkan beberapa hasil pertanian yang seharusnya bisa diproduksi dari hasil pertanian di tanah air pun diimpor oleh pemerintah seperti beras, kedelai, dan gula pasir.

Ironisnya lagi, telah terjadi degradasi kesuburan tanah yang terus meningkat dan juga kian terus menurunnya minat masyarakat untuk bertani karena bertani dianggap sebagai profesi yang sudah tidak menjanjikan lagi.

Telah terjadi degradasi kesuburan tanah di persawahan akibat pertanian konvensional

gambar: gumpalannews.com
gambar: gumpalannews.com

Cerita paman saya yang pada tahun 1970’an  menjadi seorang buruh cangkul di sawah mengatakan bahwa pada sekitar tahun 70’an, kondisi sawah ketika dicangkul masih empuk dan tidak sepadat seperti sekarang, yang bahkan ketika musim kemarau menjadi terbelah dan mengeras seperti batu.

Tentu sudah cukup banyak artikel dan jurnal ilmiah yang membuktikan bahwa penggunaan pupuk kimia sintetis secara terus menerus akan dapat menurunkan kesuburan tanah, merusak unsur hara dan juga merusak keseimbangan ekosistem dan kehidupan bakteri di dalam tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun