Pembuat brosur juga mencantumkan referensi yang terpercaya dalam pembuatan brosur serta mencantumkan kontak darurat vaksin dan tautan website http://victori.semarangkota.go.id/ untuk mendapatkan informasi perihal vaksinasi gratis beserta lokasi dan jadwal vaksinasi.
Sosialisasi dilakukan dengan penyerahan brosur serta edukasi di tempat Ketua RW 7 dengan jumlah perwakilan masyarakat yang terbatas mengingat masih di dalam pemenuhan protokol kesehatan yaitu PPKM darurat. Upaya edukasi yang lain adalah penyebaran brosur berbentuk softfile melalui whatsapp group yang berisi perwakilan RT dari RW 7 yang diharapkan dapat mengurangi berita hoax dan dapat disebarluaskan secara mudah .
Peningkatan aktivitas dari rumah juga diikuti oleh peningkatan limbah rumah tangga, terutama limbah organik yang berupa sisa sayur-sayuran, buah-buahan, dan dedaunan kering di sekitar rumah. Sampah organik ini menumpuk dan menjadi limbah yang dibuang tanpa pemanfaatan lebih lanjut. Hal ini memacu ide kreatif mahasiswa untuk melaksanakan program kerja kedua yaitu rancang bangun komposter mini untuk pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos padat dan pupuk organik cair (Air Lindi)
Komposter adalah alat yang mengolah sampah organik rumah tangga melalui pengomposan sehingga dapat menjadi kompos yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk. Praktik cara membuat alat pengolah sampah menjadi pupuk kompos sudah sejak lama dilakukan, namun masyarakat khususnya pedesaan menggunakan komposter lubang tanah untuk mengolah sisa bahan organik, sampah organik dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang khusus dibuat di dalam tanah.
Jika lubang telah penuh, bagian atas akan ditimbun dengan tanah dan dibuat lubang baru di tempat lain, bekas-bekas lubang sampah organik di dalam tanah kemudian dapat ditanam berbagai macam tanaman atau diambil medianya untuk bertanam. Di tengah makin terbatasnya lahan untuk mengolah sampah secara tradisional, komposter mini skala rumah tangga dapat dibuat dengan tujuan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos padat dan pupuk kompos cair (air lindi) yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman ataupun dijual sebagai produk pupuk.
SDGS terutama mengenai adanya kehilangan pada rantai pasok mengindikasikan bahwa tanggung jawab pada proses produksi, distribusi, hingga konsumsi. Program kerja ini berfokus pada pembuatan alat komposter mini dari peralatan yang sederhana dan langkah pembuatan yang mudah diikuti.
Program kerja ini dilaksanakan saat kebijakan PPKM sedang berlangsung sehingga kegiatan mengumpulkan warga sebisa mungkin dihindari. Oleh karena itu edukasi pembuatan alat komposter mini dilakukan dengan pengiriman video tutorial dan diskusi pembuatan komposter mini di whatsapp group yang berisi perwakilan RT dari RW 7, Kelurahan Tandang.
Namun, dengan harapan yang besar agar pembuatan alat komposter mini ini dapat menjadi program rutin di RW 7 maka selain mengirimkan video tutorial dan diskusi di Whatsapp group, mahasiswa juga memberikan dan mengedukasi perwakilan masyarakat secara langsung terkait pembuatan alat komposter mini untuk mengolah limbah organik rumah tangga. Link video tutorial pembuatan alat komposter mini dapat diakses sebagai berikut:
“Dengan terlaksananya program tersebut, saya harap masyarakat disini akan sadar pentingnya Vaksinasi dan bahaya Covid-19, serta tidak lagi termakan oleh berita hoax mengenai Covid-19 selain itu, masa pandemi ini jangan sampai menyerah dan putus asa, apa yang menjadi ekspektasi masyarakat terhadap mahasiswa dapat bersinergi dengan masyarakat, semoga semua hasil program kerja seperti komposter dapat bermanfaat untuk masyarakat.” Kata Pak Eko Djuni Prasetiyo selaku Ketua RW 07 Desa Tandang serta pengawas terlaksananya program kerja mahasiswa.