Mohon tunggu...
Puja Lestari
Puja Lestari Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswa KKN Desa Kandis II Kelompok 35 Universitas PGRI Palembang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pengembangangan Usaha Makanan Khas Daerah Kandis II "Kue Bugis" sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal

11 Desember 2023   16:53 Diperbarui: 11 Desember 2023   18:17 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Label Kemasan Produk

Tahap Pendampingan

Kegiatan pada tahap pendampingan adalah menjelaskan kepada mitra mengenai pentingnya pengemasan produk. Kemasan produk yang menarik dan rapi akan lebih menarik bagi pelanggan untuk membelinya. Penulis menempatkan kue bugis pada plastik mika. Setiap plastik mika ditempeli label kemasan yang menarik dilengkapi dengan nomor handphone agar dapat dihubungi pelanggan. Dengan kemasan baru ini, tampilan produk terlihat lebih menarik.

Gambar 3. Label Kemasan Produk
Gambar 3. Label Kemasan Produk

Tahap Evaluasi

Setelah melalui tahap pendampingan, mulai terlihat jika mitra sangat termotivasi dengan kegiatan ini. Mitra sangat antusias untuk bertanya dan diskusi mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara menilai kemampuan mitra dalam pengemasan produk. Dalam aspek pengemasan produk, mitra mampu mengemas produk sehingga terlihat rapi, bersih dan menarik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Upaya dalam melestarikan makanan khas Kandis II dilakukan oleh para ibu-ibu atau pemilik usaha kue bugis di Desa Kandis II yang terletak di Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Desa Kandis II didominasi oleh masyarakat yang bekerja sebagai pengusaha kue bugis. Usaha kue bugis yang digeluti masyarakat bertahan sejak 20 tahun lalu karena dilakukan turun temurun. Pekerja dalam produksi usaha kue bugis yaitu dilakukan oleh anggota keluarga bahkan sejak usia dini sudah ikut membantu pekerjaan orang tua dalam membuat kue bugis. Secara tidak langsung, dengan melibatkan anggota keluarga membuat usaha kue bugis dapat diteruskan dari generasi ke generasi.

Dengan penelitian ini, masyarakat khususnya ibu-ibu Desa Kandis II terbantu dengan pembuatan Desain Label Kemasan yang menarik. Ibu-ibu Desa Kandis II yang memiliki usaha pembuatan kue bugis dapat meningkatkan daya tarik konsumennya. Selain itu, ibu-ibu juga diberikan bantuan pangan berupa tepung sebagai bahan pokok pembuatan kue bugis serta kelapa parut dan gula merah.

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini selama pengabdian dapat terlihat dan dirasakan oleh kelompok usaha kue tradisional di Desa Kandis II. Minimal ada beberapa aspek yang diperoleh antara lain sebagai berikut:

  • Adanya bantuan bahan pangan yang diberikan kepada kelompok usaha kue bugis yang dapat memberikan tambahan pendapatan kisaran 10% - 20%.
  • Secara ekonomi, memberikan kontribusi kepada pemerintah khususnya Desa Kandis II, walaupun dari presentase masih kecil.
  • Pelatihan wirausaha dengan maksud dapat mengenal potensi pasar yang baik untuk membuat aneka macam rasa (semi modern) dan dapat memberikan daya tarik bagi konsumen dan perbaikan kualitas termasuk kemasan dengan harapan bahwa akan dapat merubah pola pikir dan melakukan inovasi ke depan sesuai dengan perkembangan teknologi.
  • Terjalinnya silaturahmi antara kelompok usaha kue bugis dan mahasiswa KKN.
  • Pengembangan usaha kue bugis secara tidak langsung membuat masyarakat melestarikan budaya lokal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun