Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru saja dirilis. Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi pemenang. Ia berhasil unggul dari kandidat Capres lainnya dari berbagai simulasi yang dilakukan.
Tapi. Kemenangan Prabowo itu bukanlah hasil yang menggembirakan. Ada noda di balik kemenangannya itu. Bukannya naik. Dari waktu ke waktu, tren elektabilitas capres abadi itu justru semakin menurun.
Beda dengan Ganjar. Ia tetap bisa tersenyum lebar, meskipun masih tertinggal. Meski secara angka kalah, tapi secara tren, capaian Ganjar sangatlah menawan.
Tren elektabilitas dan popularitas Ganjar memang terus melejit dari hari ke hari. Bahkan, dia satu-satunya kandidat Capres dengan tren elektabilitas yang terus meningkat. Kondisi itu tak dialami kandidat lain. Termasuk Prabowo Subianto.
Misalnya dari simulasi 42 nama kandidat yang disurvei SMRC. Capaian Ganjar cukup menggembirakan. Dari semula hanya 12,6 persen pada Mei 2021 menjadi 15,8 persen di September 2021. Sementara Prabowo, tren elektabilitasnya justru turun. Dari 21,5 persen pada Mei 2021 menjadi 18,1 persen di September 2021.
Pada simulasi 15 nama. Prabowo tetap menang di angka 20,7 persen. Sementara Ganjar menguntit di belakangnya dengan angka 19,0 persen. Tapi coba lihat dari trennya. Elektabilitas Ganjar naik dari 15,7 persen di Mei 2021 menjadi 19,0 persen di September 2021. Sementara tren Prabowo, justru terjun bebas dari 24,4 persen menjadi 20,7 persen saja.
Kejadian sama terjadi pada simulasi delapan nama. Prabowo kembali mengungguli Ganjar di angka 22,5 persen. Sementara Ganjar di angka 20,5 persen. Tapi bicara soal tren, lagi-lagi elektabilitas Prabowo menukik dari yang semula 26,0 persen di Mei 2021. Sementara tren elektabilitas Ganjar, naik dari semula 16,3 persen di bulan yang sama.
Tren positif elektabilitas Ganjar kembali terlihat pada simulasi tiga nama. Elektabilitas Ganjar yang hanya 25,5 persen di Mei 2021, naik tajam ke angka 29,3 persen pada September 2021. Sementara Prabowo, elektabilitasnya turun dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen.
Over all. Ganjar memang kalah dari Prabowo. Tapi diakui atau tidak, pemenang sejati dalam survei kali ini adalah Ganjar Pranowo. Ia kalah dari segi angka. Tapi menang dari tren elektabilitasnya.
Bukan hanya soal elektabilitas. Ganjar juga memenangkan piala kandidar paling disuka. Kesukaan pemilih pada Ganjar melebihi kesukaan pemilih pada Prabowo dan calon lainnya. Ganjar disukai oleh 85 persen pemilih, sementara Prabowo hanya disukai oleh 73 pemilih saja.