Saya tak habis pikir. Berapa kekayaan dari seorang Ganjar Pranowo. Kok bisa-bisanya, dia menggerakkan ratusan relawan bernama Sahabat Ganjar di 34 provinsi untuk menggelar deklarasi. Serentak lagi.
Kalau satu provinsi saja misalnya harus disuplai anggaran Rp100 juta. Sudah Rp3,4 miliar lho. Padahal itu hitung-hitungan yang sangat minim. Bisa saja. Anggaran satu relawan untuk deklarasi lebih besar dari itu.
Belum lagi biaya lainnya. Suport pemberitaan hingga biaya buzzer di media sosial juga kudu dianggarkan. Kalau pemberitaan deklarasi kemarin seramai itu di media mainstream lokal hingga nasional. Dan seberisik itu postingan di media sosial. Saya yakin kok anggarannya bisa puluhan bahkan ratusan miliar.
Itu baru satu relawan bernama Sahabat Ganjar. Padahal selama ini, hampir 30 relawan Ganjar yang sudah melakukan deklarasi. Misalnya Ganjar1st, Teman Ganjar, Dulur Ganjar Pranowo, Kawan Ganjar Bersatu Nasional, Garis dan Ganjar-Ganjar lainnya. Bisa kebayang nggak? Berapa uang yang dikeluarkan Ganjar untuk membiayai itu semua. Gila! Kaya banget si Ganjar ini.
Tapi sebentar. Coba kita telisik berapa sih bondo dunyonya Ganjar? Berapa harta kekayaan seorang Ganjar. Masa iya dia sekaya itu. Kan dia nggak punya bisnis seperti kepala daerah lainnya. Kerjaannya cuma sebagai Gubernur, yang gaji pokoknya nggak sampai Rp10 juta. Balungannya juga bukan balungan Gajah. Kehidupan keluarganya yo biasa-biasa saja.
Dan ternyata. Sesuai laporan harta kekayaan negara (LHKPN) ke KPK tahun 2021, Ganjar hanya memiliki harta kekayaan Rp10,52 miliar. What?
Kok bisa dengan harta sekecil itu Ganjar bisa membiayai semua gerakan politiknya? Sampai-sampai ia digadang-gadang jadi Capres terkuat Pilpres 2024 nanti. Dipikir sampai pusing juga nggak bakal ketemu ujungnya.
Halah. Mungkin ada sponsornya. Ada bohir di belakang Ganjar yang siap mendanai berapapun keperluan Ganjar maju dalam Pilpres 2024 nanti. Gitu kata teman-teman saya.
Bisa jadi sih. Tapi coba kita pikir jernih. Masa iya, ada orang yang gambling dengan jadi makelar politik untuk Ganjar. Kondisinya kan masih abu-abu. Iya kalau Ganjar benar-benar dicalonkan PDIP. Kalau tidak? Rugi besar dong.Â
Kan publik sudah tahu. Sudah bukan rahasia umum lagi kalau ada kader PDIP lain yang ngebet jadi Presiden. Namanya Puan Maharani. Ketua DPR RI sekaligus putri mahkota sang ketua umum, Megawati.
Taruhlah Ganjar benar-benar dicalonkan PDIP pada Pilpres 2024 nanti. Besar kemungkinan sih Ganjar bisa menang. Tapi kan belum tentu juga si makelar dapat keuntungan. Berharap bisa dapat proyek besar dari Ganjar? Mimpi!.
Melihat track record Ganjar selama memimpin Jateng, ia tak pernah kompromi dengan yang namanya KKN. Semua orang yang terlibat KKN dibabat habis. Tak peduli itu adalah loyalis, relawan atau bahkan donaturnya. Jadi kayaknya nggak mungkin ada makelar politik yang berani bermain-main dengan Ganjar. Soalnya nggak ada untungnya.
Kalau bukan harta pribadi atau donatur. Lalu, darimana Ganjar biayai gerakan relawan yang semakin masif ini?. Masa iya gratisan.
Kalau kata pepatah Jawa. Jer Basuki Mawa Beya. Semua keberhasilan itu membutuhkan biaya. Jadi keberhasilan Ganjar menggerakkan relawan-relawan itu, pasti membutuhkan modal banyak.
Tapi modal dalam berpolitik itu kan tak melulu soal uang. Kalau melihat kekayaan Ganjar yang cetek seperti itu, modal Ganjar memang bukan uang. Tapi kepercayaan.
Yah. Di mata publik, sosok politisi yang kini dipercaya mampu meneruskan kepemimpinan Joko Widodo adalah Ganjar Pranowo. Setidaknya itu saya ambil dari hasil-hasil survei lembaga sigi terkenal. Dalam beberapa kali survei, Ganjar kerap jadi pememang.
Ia dinilai cakap, karena pengalamannya selama ini sudah matang. Ia kader PDIP sejak mahasiswa, Anggota DPR RI dua periode dan kini jadi Gubernur Jateng dua periode juga. Dan selama memimpin Jateng, prestasi Ganjar cukup mentereng.
Yang paling membuat kesengsem adalah, kesederhanaan dan sikap merakyatnya. Dari banyak elit politik yang berseliweran saat ini, sepertinya hanya Ganjar yang memiliki sikap andhap asor lan ora gemedhe. Selalu tampil sederhana, rendah hati dan tidak sombong. Selalu merakyat, cedhak karo wong cilik.
Modal itulah yang mungkin membuat publik tergerak mendukung Ganjar. Tanpa diminta, tanpa pamrih. Mereka berduyun-duyun mendeklarasikan dukungan pada pria yang identik dengan rambut putihnya itu. Tujuannya hanya satu. Demi Indonesia yang lebih baik lagi dan maju.
Kalau benar ini yang terjadi. Maka ini alarm bagi calon-calon lain yang kini pede maju dalam Pilpres 2024 nanti. Mau modal uang sebesar apapun, tak akan mampu meruntuhkan modal terbesar dalam pertarungan kontestasi. Apa itu? Dukungan rakyat yang tulus dari hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H