Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nazaruddin dan Anas, Kartu Mati Pencapresan Pangeran Cikeas

21 Juni 2021   11:28 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:45 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bak jatuh tertimpa tangga. Tak hanya Nazaruddin seorang, Demokrat pasti akan dibuat repot dengan mantan ketua umumnya dahulu, Anas Urbaningrum. Anas yang menjadi terdakwa kasus korupsi proyek Hambalang dan dipidana 8 tahun, akan bebas murni pada 2023 nanti.

Jangan heran, ketika keluar dari balik jeruji besi, Anas akan jadi singa marah yang akan menerkam Demokrat sampai tak tersisa.

Anas Urbaningrum akan menunjukkan tajinya pada Demokrat, sebagai pembalasan usai 'ditelikung' paksa oleh SBY dari kursi ketua umum. Kebencian yang dipendamnya selama delapan tahun, mungkin akan diluapkan secara emosional pada 2023 nanti.

Momentum Pilpres 2024, akan jadi panggung terbaik baginya meruntuhkan kerajaan Cikeas. Apalagi kalau ada kader Demokrat yang mencalonkan, maka itu hanya akan jadi kudapan empuk baginya untuk diserang. Fakta-fakta kelam Demokrat akan dimunculkan. Akibatnya, kebencian publik meningkat. Endingnya, Demokrat akan hancur berantakan.

Demokrat bisa saja meminta maaf pada Nazaruddin dan Anas agar tak berisik saat Pilpres nanti. Segala cara bisa dilakukan untuk membungkam mulut dua mantan kadernya itu. Tapi melihat penderitaan keduanya selama dipenjara, kecil kemungkinan Nazaruddin dan Anas akan berbaik hati.

Keduanya akan jadi kartu mati bagi Demokrat memenangkan Pangeran Cikeas dalam kontestasi. Kalau ada partai lain yang memanfaatkan kondisi ini, maka dipastikan akan mudah mengalahkan siapapun calon presiden yang diusung Demokrat pada Pilpres 2024 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun