Jadi kalau Demokrat merasa pede dan memandang bahwa AHY memiliki kans kuat seperti SBY, ya memang halu. Dari segi apapun, AHY belum bisa menyaingi kehebatan sang bapak.
Inilah yang membuat Qodari menilai duet ini halusinasi dan tak menguntungkan bagi Golkar. Pasalnya, Airlangga Hartarto memiliki seabrek pengalaman dan akan sia-sia jika disandingkan dengan AHY. Sebagai politisi senior dengan partai yang juga cukup besar, Qodari mengatakan Airlangga bisa dipasangkan dengan calon potensial lainnya dibanding AHY.
Demokrat boleh-boleh saja tak terima dengan pernyataan Qodari. Tapi melihat peta politik saat ini, Demokrat sepertinya harus berterima kasih dengan statement itu. Mereka harus berkaca dengan kondisi perpolitikan saat ini. Evaluasi besar-besaran harus dilakukan, strategi perang harus ditingkatkan. Tujuannya satu, demi mendongkrak elektabilitas sang ketua umum.
Kalau Demokrat marah-marah, bisa jadi mereka tak punya kaca di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H