Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Tangani Anak yang Doyan Jajan

9 Juni 2021   07:42 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:42 2784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa waktu, tabungan itu dibuka di hadapan anak untuk melihat hasilnya. Uangnya bisa saja sebagian untuk beli mainan sebagai hadiah karena dia telah berubah. Tentu, sebagian lainnya bisa untuk keperluan anak sekolah.

Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak buat aneka penganan sederhana di rumah. Mulai Papeda, cilok, pisang plenet, donat, es krim, kue dan aneka makanan lainnya. Ajak anak terlibat dalam pembuatan makanan itu. Selain memberikan edukasi, anak akan semangat makan hasil karyanya sendiri.

Tips selanjutnya adalah dengan membiasakan anak makan di rumah sebelum bepergian. Dengan perut yang sudah kenyang, anak biasanya enggan untuk beli jajan.

Atau bisa juga sebenarnya, setiap mengajak anak berlibur ke tempat-tempat pariwisata, biasakan bawa bekal dari rumah. Selain menghemat, cara ini bisa bikin keluarga kita makin asoy. Bayangkan saja, makan bersama anak istri di tengah sawah, di lembah atau kemah di atas bukit. Tentu itu jadi hal yang menarik.

Kalau anak sudah masa sekolah, biasakan ia membawa bekal dari rumah. Belikan tempat bekal yang lucu-lucu, jadi biar anak pede membawanya ke sekolah.

Cara terakhir yang harus dilakukan adalah memberikan contoh yang baik pada anak. Sering terjadi, orang tua melarang anak jajan, tapi dianya sendiri malah senang jajan. Mulai hal sepele, malas masak pesan makanan dari luar. Tiap hari, ada paketan barang datang ke rumah. Kalau anak melihat itu, bisa jadi mereka akan meniru. Wong bapak ibu aja jajan terus, masa aku enggak? Begitu.

Tips ini tentu tak bisa jadi patokan. Karena semua orang tua, tahu bagaimana mendidik anak-anaknya. Tapi setidaknya, cara ini berhasil pada anak saya dan mungkin juga bisa dipraktikkan pada anak-anak anda. Jadi, silahkan mencoba! Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun