Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dejavu, Apakah Gibran adalah Jokowi Kedua?

27 Maret 2021   14:18 Diperbarui: 27 Maret 2021   14:18 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Like father like son. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Ungkapan ini tepat disandingkan pada sosok Gibran Rakabuming Raka. Sukses menjadi seorang pengusaha, Gibran kini seorang Wali Kota. Persis seperti bapaknya dulu, yang kini jadi orang nomor satu di Indonesia. Bisa saja, ia akan melakukan hal yang sama.

Sama-sama mengawali karier sebagai pengusaha, bapak Gibran Rakabuming Raka, Joko Widodo berhasil meyakinkan masyarakat Surakarta. Dua kali pemilihan, ia mampu memenangkan.

Kinerjanya yang dinilai cemerlang, membuat Jokowi diambil ke Jakarta. Belum selesai tugasnya di Surakarta pada periode kedua, ia diminta bertarung dalam Pilkada di sana.

Di Jakarta, Jokowi menang telak. Ia berhasil menjadi gubernur di ibu kota negara kita. Namun lagi-lagi, baru memasuki tahun kedua menjabat, ia diminta maju dalam pertarungan yang lebih tinggi, Pilpres 2014.

Secara mengejutkan, pria 'kerempeng' ini kembali menang. Bahkan ia berhasil menjadi Presiden dua periode sampai 2024 nanti.

Karier politik Jokowi memang akan segera habis. 2024, ia tak bisa lagi menjadi pemimpin tertinggi. Meski isu Presiden tiga periode digulirkan, toh Jokowi menolak mentah-mentah.

Secara undang-undang, Jokowi memang ia tak mungkin bisa melanjutkan. Kalau mau jadi wakil Presiden, tentu masih ada peluang. Tapi, Jokowi mana mungkin mau turun jabatan.

Namun Jokowi tak perlu sedu sedan. Kesuksesannya akan segera diwariskan. 

Ibarat dejavu, kita akan kembali menyaksikan, ada seorang pengusaha yang sukses menjadi Wali Kota Surakarta. Setelah itu, ia akan jadi Gubernur DKI Jakarta dan tidak menutup kemungkinan dicalonkan jadi orang nomor satu di Indonesia.

Siapa dia? Tak lain adalah Gibran Rakabuming Raka.

Gibran  yang kini jadi Wali Kota Surakarta, digadang-gadang mampu bersaing di Ibu Kota. Sebagai anak biologis sekaligus anak idiologis, gaya politik dan gaya kepemimpinan Gibran hampir sama dengan Jokowi. Sama-sama sederhana, tak formal dan gemar semrawung dengan rakyat.

Inilah yang membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan kesiapannya mendukung Gibran dalam Pilkada DKI Jakarta. Dua partai ini menilai, Gibran memiliki potensi kuat memenangkan pertarungan.

Popularitas dan elektabilitas Gibran memang bukan kaleng-kaleng. Saat dicalonkan sebagai Wali Kota Surakarta oleh PDI Perjuangan, partai lain tak berani memunculkan lawan. Jadilah, ia melawan pasangan independent, yang sosoknya juga tak jelas dan cukup meragukan.

Inilah yang membuat PKB dan PAN mulai merayu Gibran mengembangkan sayap politiknya dengan maju di Pilkada Jakarta. Keduanya sangat optimis, Gibran bisa meniru jejak sang bapak.

Tapi apakah sang pemilik sah Gibran, PDI Perjuangan akan merestuinya? Bisa iya bisa tidak.

Munculnya mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau yang akrab disapa bu Risma ke Jakarta merupakan tanda-tanda. Dianggap sukses memimpin Surabaya, Risma didapuk jadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi.

Bisa jadi, Risma tidak benar-benar didatangkan untuk menggantikan Juliari. Tapi, ia disiapkan PDIP untuk ikut kontestasi Pilkada DKI.

Tapi sekali lagi, itu hanya asumsi. Tidak menutup kemungkinan, PDI Perjuangan juga melirik Gibran. Putra sulung Jokowi itu memang memiliki daya tarik untuk dicalonkan.

Jika elektabilitasnya menguat dan partai-partai lain sepakat, bisa saja Gibran yang diangkat.

Kalau itu terjadi, kita akan benar-benar menyaksikan dejavu. Bedanya, dejavu ini bukan perasaan yang muncul dalam benak. Melainkan kisah nyata dengan aktor yang berbeda.

Apakah Gibran adalah Jokowi kedua? Entahlah...

Karena kata pepatah....

Buah duku, buah kedondong

Jangan bingung dong...

Salam waras!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun