Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Partai Pengusung Anies Puji Sikap Ksatria Ganjar

26 Februari 2021   12:56 Diperbarui: 26 Februari 2021   13:05 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mardani Ali Sera. Dok detik.com

Prasangka baiknya, Mardani semakin dewasa dalam berpolitik. Ia tak hanya mengkritik dan mencibir atas kesalahan pemerintah secara membabi buta, namun juga memuji ketika pemerintah berjalan sesuai harapan yang ada.

Tapi bisa juga ini upaya Mardani untuk mulai memasang ancang-ancang demi menyelamatkan masa depannya. Melihat elektabilitas Ganjar yang terus naik dan prestasi kerjanya yang juga terus menanjak, tak berdosa apabila kita menduga, Mardani mulai merapat ke Ganjar demi kepentingan 2024.

Oktober 2020 ketika sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil survei Ganjar yang terus naik bahkan mengungguli kandidat lainnya, Mardani pernah mengatakan Ganjar punya kelebihan. Selain itu, Ganjar memiliki keuntungan yang membuat namanya kian diusung publik untuk maju Pilpres 2024, salah satunya karena dia berasal dari Jawa.

Hipotesis ini semakin kuat dengan fakta jago-jago PKS yang digadang-gadang mampu berbuat banyak justru mulai melempem. Dengan bergabungnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke Kabinet Joko Widodo, praktis menutup kesempatan PKS untuk mampu bersaing di kancah Pilpres 2024.

Satu-satunya harapan, kalau boleh saya katakan begitu, adalah Anies Baswedan. Orang nomor satu di DKI Jakarta itu adalah tumpuan PKS untuk merebut singgasana kekuasaan. Namun sepertinya itu cukup berat, mengingat elektabilitas Anies juga masih stagnan. Belum lagi soal isu-isu negatif yang terus merontokkan kepercayaan publik pada mantan Menteri Pendidikan Jokowi ini.

Dalam hal penanganan banjir saja misalnya, Anies dianggap sering blunder dan membuat tingkat kepercayaan publik terus menurun. Dikenal dengan Gubernur yang hanya pandai beretorika, Anies disebut tak mampu menangani persoalan klasik di ibu kota itu. Tak banyak hal yang dilakukan Anies untuk menangani Banjir, justru menebar retorika demi popularitas belaka.

Bahkan terbaru, Anies dengan enteng mencari menuduh banjir Jakarta karena kesalahan Bogor dan Depok sebagai daerah hulu. Dengan seperti itu, Anies seolah hanya menjari kambing hitam atas masalah yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya itu.

Anies seolah termakan omongannya sendiri. Masih ingatkan saat ia kampanye dulu, bagaimana ia menilai bahwa banjir bukan salah air, melainkan salah penataan kawasan. Bahkan kalimat yang masih sangat terkenal sampai sekarang adalah, air itu seharusnya dimasukkan ke bumi, bukan dibuang ke laut. Karena melanggar Sunnatullah!.

Beda dengan Ganjar, yang sigap menangani bencana musiman ini. Ia telah mengajak seluruh Bupati/Wali Kota untuk siaga terhadap bencana yang kemungkinan muncul. Upaya mitigasi bencana telah dilakukan, mulai penataan kawasan hilir, penghijauan kawasan hulu serta program-program lainnya. Namun apa boleh dikata, alam menunjukkan kekuatannya. Hujan ekstrem yang melanda, membuat beberapa wilayahnya kebanjiran.

Ganjar bisa saja menyalahkan Bupati/Wali Kota yang pastinya bertanggungjawab atas bencana banjir di daerahnya masing-masing. Namun tidak begitu. Ganjar dengan ksatria menegaskan, bahwa banjir yang melanda Jateng adalah kesalahan Gubernur Jawa Tengah bernama Ganjar Pranowo.

Dengan sikap ksatria itu, Ganjar justru banjir pujian. Orang yang hendak membully Ganjar, menjadi bingung mau menyerang di bagian mana. Lha wong belum disalahkan saja sudah mengakui kesalahannya kok?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun