Ada pula vaksin merah putih. Vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, PT Kalbe Farma dan PT Biofarma ini terus dikebut pengerjaannya dan telah masuk tahap riset and development (RnD). Akhir Maret nanti, vaksin merah putih ditargetkan memasuki tahap uji klinis fase pertama.
Sama seperti GeNose, vaksin nusantara dan vaksin merah putih rentan akan serangan para mafia alat-alat kesehatan. Pokoknya, bagaimanapun caranya pengembangan dua vaksin itu harus dijegal.Â
Jangan sampai, dua vaksin itu lulus uji dan digunakan sebagai alat untuk melakukan vaksinasi terhadap ratusan juta masyarakat Indonesia.
Bau-bau persaingan tidak sehat itu sepertinya sudah mulai tercium. Bahkan seorang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta negara melakukan proteksi terhadap inovasi karya anak bangsa itu.
Salah satu upaya Ganjar untuk menyadarkan ini adalah dengan memborong langsung GeNose dari UGM sebanyak 100 unit setelah alat itu mendapat izin edar. Ia juga meminta Presiden Joko Widodo menetapkan GeNose sebagai alat uji resmi Covid-19.
Proteksi kedua adalah tentang pengembangan vaksin nusantara. Sebagai Gubernur Jawa Tengah, dimana tempat pembuatan vaksin nusantara berada, Ganjar siap pasang badan untuk mengamankan proyek penelitian itu.Â
Ia bahkan siap memberikan seluruh RSUD di Jateng untuk tempat riset vaksin nusantara sebagai upaya percepatan tahapan uji klinis. Ketika sudah selesai dan lolos uji klinis, Ganjar siap menggunakan vaksin nusantara untuk menyukseskan program vaksinasi di Jawa Tengah.
Ganjar menegaskan, semua riset anak bangsa terkait penanganan pandemi Covid-19 harus mendapat dukungan penuh dan proteksi dari pemerintah dan juga negara.Â
Apakah vaksin nusantara, vaksin merah putih, GeNose dari UGM dan pengembangan ventilator, pemerintah harus hadir dalam setiap tahapannya.
Semua proses yang telah berjalan itu dan hasilnya bagus, harus terus dikawal sampai selesai. Ini penting agar bangsa ini bisa mandiri dan tidak akan terus bergantung pada negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H