Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peka dan Rasa, Kunci Sukses Penanggulangan Bencana

26 Januari 2021   15:01 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar mengirimkan bantuan untuk penanganan gempa bumi di Sulawesi Barat. Dok merdeka.com

Mungkin pihak yang nyinyir itu belum mengetahui track record Ganjar soal penanganan bencana di Indonesia. Sejak menjadi Gubernur Jateng, Ganjar selalu aktif mengirimkan bantuan ke sejumlah daerah yang mengalami bencana.

Awal Januari 2020, saat banjir bandang melanda Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Ganjar juga mengirimkan relawan serta bantuan logistik ke tiga provinsi itu. 

Jauh sebelum itu, saat Palu dilanda gempa dan tsunami, Ganjar juga mengirimkan bantuan ke provinsi itu. Juga saat terjadi tsunami di Banten dan Lampung, puluhan relawan dan ratusan juta bantuan logistik juga dikirimkan pria berambut putih itu dari Jawa Tengah.

Apa yang dilakukan Ganjar ini mendapat apresiasi dari pakar kebencanaan di indonesia. Wakil Ketua Ikatan Ahli Bencana (IAB) Hendro Wardono mengatakan, Ganjar merupakan salah satu pemimpin yang paling berkomitmen dalam pelaksanaan program penanggulangan bencana di Indonesia.

Bahkan dengan tegas Hendro menyebutkan, jika di Indonesia ada 10 orang saja yang seperti Ganjar, maka Indonesia akan aman.

Membongkar Tembok Keangkuhan Bernama Otonomi Daerah


Apa yang dilakukan Ganjar sejatinya lebih dari yang terlihat. Sepertinya, ada misi yang diusungnya terkait kepeduliannya pada bencana yang dialami daerah lain. Tentu bukan untuk mencari popularitas, melainkan ingin membongkar tembok penghalang bernama 'Otonomi Daerah'.

Sejak diberlakukan undang-undang itu, semua daerah langsung berlomba-lomba untuk mengatur sendiri kepentingan masyarakatnya dan mengurus daerahnya sendiri-sendiri. Hasilnya, daerah yang harusnya berkolaborasi, berubah menjadi saling sikut dan tak peduli.

Tak aneh bukan jika sekarang kita melihat ada daerah yang maju pesat, namun daerah tetangganya tetap terpuruk.

Pun demikian saat terjadi bencana. Masing-masing daerah seolah tak mau tahu dengan penderitaan tetangganya. Berdalih sama-sama menghadapi atau berpotensi terjadi bencana, mereka memilih tak peduli dengan kondisi daerah lain di sekitarnya. Jika ditanya kenapa, jawabannya sudah pasti itu urusan mereka.

Ganjar sadar betul bahwa kondisi itu tak sehat. Ia paham, bahwa di atas otonomi daerah, ada kepentingan bangsa yang lebih tinggi, yakni Persatuan Indonesia. Rasa persatuan antar anak bangsa kini memang terus terkikis dan terus memudar. Maka Ganjar hadir untuk merajut kembali benang-benang persatuan itu agar menjadi sehelai kain bernama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun