Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Haruskah KPU Gunakan Jurus Money Politic?

8 Desember 2020   14:46 Diperbarui: 8 Desember 2020   15:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilkada di tengah pandemi. Dok ayoyogya.com

Money Politic

Lalu apa yang harus dilakukan pemerintah khususnya penyelenggara Pemilu agar gelaran Pilkada Serentak bisa sukses?. Tentu sulit untuk menjawab pertanyaan ini. Sebab, tak ada undang-undang yang mengatur bahwa Golput adalah pelanggaran. Karena sejatinya, memilih untuk tidak memilih adalah sebuah pilihan.

Sosialisasi, himbauan dan ajakan tentu harus gencar dilakukan. Namun itu saja pasti tak cukup. Harus ada sesuatu yang baru yang bisa merangsang orang datang ke TPS untuk mencoblos.

KPU semestinya belajar dari partai-partai politik dan pasangan calon untuk mengerahkan massa datang ke TPS. Apa itu, money politic.

Yah, bukan rahasia umum lagi jika money politic adalah jalan pintas para kandidat untuk memenangkan pertarungan. Acara 'bagi-bagi uang' yang juga dikenal dengan sebutan 'Serangan Fajar' menjelang coblosan kerap menjadi jurus pamungkas pasangan calon meraup suara yang banyak dari masyarakat.

Tak dipungkiri, iming-iming itu yang membuat masyarakat tergerak untuk memilih. Bahkan ada guyonan warga kampung, yang mengatakan 'kalau dikasih uang ya nyoblos, nggak dikasih ya mending tidur'.

KPU bisa menggunakan jurus itu untuk memancing pemilih datang ke TPS. Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat, masyarakat harus diiming-imingi sesuatu yang sangat menarik dan membuat mereka datang menggunakan hak suaranya.

Tentu tak harus dengan memberikan uang dalam Serangan Fajar. Bisa juga, KPU membuat undian berhadiah di seluruh TPS di Indonesia dengan hadiah yang tidak perlu mahal. Setiap warga yang datang mencoblos, berhak mendapatkan kupon undian berhadiah. Jika hadiahnya menarik, tentu masyarakat akan datang ke TPS karena berharap bisa mendapatkan hadiah undian itu.

Atau bisa juga, KPU memberikan hadiah kecil-kecilan pada semua masyarakat yang datang ke TPS. Bisa kaos, masker, handsanitizer, atau barang-barang perabotan yang berguna di rumah tangga.

Ekstrimnya, KPU memberikan hadiah sebungkus rokok pada semua pemilih laki-laki sebagai cideramata. Hehehe...

Tapi sepertinya usulan saya ini tak mungkin bisa ditindaklanjuti, mengingat pelaksanaan Pilkada Serentak tinggal esok hari. Akhirnya, mari kita berdoa agar Pilkada Serentak berjalan lancar, aman dan tingkat partisipasi masyarakat tetap tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun