Pemberian hadiah dari orangtua kepada anak dikarenakan anak telah melakukan sebuah hal baik atau lainnya yang membuat ia mendapatkan apresiasi dari orangtuanya.Â
Misalnya ketika anak mendapatkan prestasi baik di sekolah, maka ia diberikan reward berupa mainan di akhir semester. Pemberian hadiah ini tentu saja sangat disukai anak dan memacu anak untuk tetap menjaga prestasinya dan selalu bersikap baik.Â
Namun ternyata, pemberian hadiah atau rewarding ini justru banyak orangtua yang salah dan justru terjebak dalam "Bribing" alias menyuap atau menyogok anak.Â
"Ah, masa iya ada orangtua yang menyogok anaknya sih?"
Bila kamu meminta jawaban, maka aku akan jawab "Iya, banyak!" banyak sekali fenomena yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari mengenai hal ini.Â
Memang, banyak dari para orangtua, terutama yang memang minim edukasi mengenai parenting atau pengasuhan terjebak mengenai hal ini dikarenakan ketidaktahuan serta kesulitan untuk membedakan antara rewarding dengan bribing.
Walaupun sebenarnya apabila diteliti lebih dalam, perbedaan yang ada tadi tidak akan membingungkan para orangtua. Itulah mengapa, dalam tulisan kali ini aku hendak sedikit menjelaskan mengenai perbedaan yang nyata antara rewarding vs bribing yang perlu untuk orangtua ketahui.Â
Adapun perbedaan tersebut adalah sebagai berikut,
Pertama, alasan yang mendasari.Â
Maksudnya bagaimana? Kita pasti tahu bahwa sejatinya sebuah hadiah atau reward diberikan untuk menimbulkan efek kejutan bagi anak.Â