Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Stages of Grief yang Perlu Kamu Ketahui Ketika Merasakan Kehilangan

29 Mei 2021   05:34 Diperbarui: 29 Mei 2021   05:49 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan depresi yang lebih pribadi sendiri adalah ketika kamu menjauhkan diri dari orang lain untuk dapat mengatasi duka tersebut. Tetapi apabila kamu begitu bersedih, merasa tak berdaya, dan tak mampu untuk melewati tahap ini maka aku sarankan kamu untuk membicarakannya dengan orang terdekat atau profesional seperti psikolog. Beruntungnya, depresi ini tak sampai aku rasakan. 

Kelima, acceptance atau penerimaan.

Tahap penerimaan ini bukan berarti seseorang sudah benar-benar bahagia. Pada tahap ini, biasanya seseorang sudah mampu berdamai dengan apa yang tengah ia alami. Memang sih masih merasa sedih, namun sudah belajar untuk hidup dengan situasi kini dan mencoba keluar dari fase kehilangan. 

Yang perlu dijadikan pengingat adalah, tak semua orang yang dalam tahapan berduka akan mengalami stages of grief atau dalam urutan yang sama. Kedukaan atau griefing adalah hal yang berbeda-beda pada setiap orang. Bisa saja kamu berasa dalam proses tawar-menawar pada satu hari, lalu kembali menyangkal pada hari berikutnya. 

Hal yang juga penting adalah ungkapkan kesedihan kamu dengan orang-orang terdekat atau psikolog, terutama ketika kamu merasa sangat stres dan tidak berdaya. Dengan ini, kedukaan yang kamu alami tidak akan berlarut-larut dan kamu akan berangksur-angsur menerima kenyataan agar dapat kembali menata masa depan dengan perasaan yang lebih ringan. 

Itulah tadi sedikit yang dapat aku bagikan berdasar pada pengamalan yang pernah aku rasakan dan alami. Aku harap kamu benar-benar mendapatkan insight atas apa yang aku bagikan dan semoga tulisan ini bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun