Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Barnum Effect, Alasan Mengapa Manusia Begitu Menyukai Ramalan

22 Mei 2021   19:16 Diperbarui: 22 Mei 2021   19:27 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Klikdokter.com

Hal ini sebab tidak sesuai dengan intensi seseorang mengapa membaca sebuah ramalan. Seperti kebanyakan seseorang yang membaca ramalah, biasanya terjadi pada seseorang yang ingin mendapatkan validasi akan sesuatu atau ia yang sedang membutuhkan penguatan positif akan suatu hal dalam dirinya yang ia ragukan.

Kalau sudah mengetahui mengenai hal ini maka aku hendak memberikan sebuah saran mengenai ketika kamu membaca sebuah ramalan, peruntungan dan lain-lain sebisa mungkin kamu jangan terlalu percaya sebab ketika kamu percaya, itu tandanya kamu membiarkan dirimu terjebak larut dalam Barnum Effect ini sendiri. Segala sesuatu yang ada di dunia ini, tidak ada yang sepenuhnya kita ketahui sebab itu semua adalah kehendak dari Tuhan mengapa suatu hal terjadi. Kita cukup mengimani dan mempercayai yang pasti-pasti.

Memang sih, terkadang kita membuka atau membaca sebuah ramalan hanya karena iseng atau ingin memastikan suatu hal saja, namun kalau dipandang lagi itu tak sepenuhnya ada manfaatnya.

Well, itu dia alasan ilmiah dari sudut pandang psikologi  mengapa seseorang bisa percaya dan suka sekali membaca ramalan atasnya. 

Kalau kamu sudah mengetahui hal ini, semoga kamu bisa sadar bahwa apa yang kamu lakukan atau kamu baca itu tak sepenuhnya benar loh ya, jadi jangan terlalu percaya. Terima kasih sudah mampir membaca, semoga tulisan ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun