Namun, pada pasien erotomania yang juga memiliki gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar, seringkali akan muncul gejala psikosis yang mengikutinya.
Hal seperti ini ditandai dengan munculnya delusi atau waham yang kian parah secara tiba-tiba. Berbicara dengan begitu cepat, muncul energi berlebih, hingga berani melakukan tindakan berbahaya demi orang yang diyakini mencintainya.
Lantas, gimana caranya mengatasi gangguan yang satu ini? tentu saja untuk menangani gangguan kejiwaan, maka dibutuhkan pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan oleh psikolog atau psikiater.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan diagnosis dari erotomania ini dan memastikan apakah ada gangguan kejiwaan lain yang menyertainya.
Secara umum, terdapat dua jenis pengobatan untuk erotomania yaitu psikoterapi serta pemberian obat-obatan yang memiliki tujuan untuk mengatasi gejala delusi atau psikosis pada pasien.Â
Yang perlu digarisbawahi adalah, erotomania bisa saja menjadi sulit untuk ditangani karena penderitanya terkadang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami gangguan delusi.
Oleh karena itu, kesadaran dan dukungan dari orang terdekat pasien memiliki peran penting dalam mengatasi erotomania.
Jika kamu mengenali gejala erotomania atau menyadari bahwa kondisi ini terjadi pada orang terdekatmu, maka janganlah ragu untuk segera mencari bantuan psikiater atau psikolog.Â
Tentu saja, setiap kali aku menuliskan sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan mental, aku selalu berpesan kepadamu untuk selalu menjaga kesehatan mentalmu sebisa mungkin. Karena kesehatan mental merupakan sesuatu yang mahal dan kita perlu untuk menjaganya. Sekali lagi ketahuilah, erotomania ini dibangun dari rasa cinta yang tidak wajar terhadap sesuatu.
Jadi, kalau mencintai sesuatu sebisa mungkin sewajarnya saja. Semoga tulisan ini bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H