Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Borderline Personality Disorder: Kenali dan Dekati, Jangan Dijauhi

5 Mei 2021   06:27 Diperbarui: 5 Mei 2021   18:00 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Welcome to Me (2014) | Sumber: twitter.com/heynads

"I'm so good at beginnings, but in the end I always seem to destroy everything, including myself"
-Kiera Van Gelder

Baru-baru ini aku menonton salah satu film lama berjudul Film Welcome to Me. Film ini tayang pertama kali pada tahun 2014 dan pemeran utamanya adalah Kristen Wiig yang berperan sebagai Alice. 

Dalam karakternya, Alice di film tersebut adalah seorang perempuan yang mengidap borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang. 

Berbicara mengenai hal ini, aku kemudian teringat dengan aktris cantik yaitu Ariel Tatum yang sempat vakum dalam dunia hiburan beberapa lama dikarenakan ia tengah fokus untuk menjalani pengobatan atas gangguan kepribadian ambang yang ia alami.

Berdasarkan film dan apa yang Ariel Tatum paparkan tadi, aku kemudian tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai hal yang satu ini. 

Bagaimana aku mencoba untuk memaknai apa yang aku dapatkan dari film yang aku tonton, dan beberapa sumber ilmiah yang coba aku baca. 

Kalau kamu penasaran mengenai hal ini, aku harapkan kamu membaca tulisanku kali ini hingga selesai.

Well, sebelum menginjak ke pembahasan lebih dalam, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang ini. 

Ilustrasi (Sumber: whitetulip.org)
Ilustrasi (Sumber: whitetulip.org)

Dikutip dari Halodoc.com, Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah penyakit mental yang memengaruhi cara berpikir, cara pandang, serta kemampuan merasakan sesuatu terkait dengan dirinya sendiri dan orang lain.

Sederhananya, orang yang terkena gangguan satu ini adalah orang yang mudah sekali mengalami perubahan mood dan bisa dikatakan sangat sulit untuk percaya dan bekerja dengan orang lain.

Hal ini dikarenakan, ia memiliki sudut pandang sendiri dalam memandang sesuatu. Ketika pemikiran orang lain tidak sama dengan apa yang dipikirkannya, maka ia akan merasa tidak dihargai, bersikap impulsif, hingga berbuat di luar nalar, seperti menyakiti diri sendiri bahkan orang lain. 

Iya, hal tersebut dikarenakan orang dengan gangguan kepribadian ambang merasa terancam posisinya dan tidak berharga apabila ada orang lain yang pemikirannya berbeda dengannya.

Kalau kita tilik dari apa yang ada di film, hal ini terjadi kepada halnya Alice yang tidak disukai oleh Gaby, temannya. Bukan tanpa alasan, Gaby menjauhi Alice adalah karena sikap Alice sendiri yang memang membuatnya kesulitan dalam membangun hubungan. 

Film Welcome to Me (2014) | Sumber: twitter.com/heynads
Film Welcome to Me (2014) | Sumber: twitter.com/heynads
Dalam sebuah adegan digambarkan Alice memenangkan sebuah undian dan mendapatkan uang yang cukup banyak atas itu. Uang tadi Alice gunakan untuk membuat sebuah acara talkshow yang menceritakan mengenai dirinya sendiri. 

Segala bentuk cerita hingga proses acaranya harus berjalan sesuai dengan apa yang ia harapkan. Ketika tidak begitu, ia akan murka dan menyalahkan orang-orang yang bertugas mengatur acara. Hal ini juga dikarenakan sifatnya yang pemilih serta terlalu perfeksionis. 

Sebenarnya, si Alice ini sadar mengenai penyakitnya dan sudah menjalani pengobatan sebelum memenangkan undian. Namun, setelah memenangkan undian, ia menghentikan pengobatannya. 

Hal ini juga yang tidak disukai oleh Gaby sebagai temannya. Di mana sebenarnya, ia merasa Alice ini tidak mau mendengarkan pendapatnya sebagai seorang teman dan selalu bersikap egois.

Sesuai dengan ciri-ciri yang ada pada karakter Alice tadi, orang dengan gangguan ini memiliki kondisi hati yang cenderung berubah-ubah dan tidak stabil, cenderung impulsif, dan begitu kesulitan dalam mengelola emosi yang dirasakan oleh mereka. 

Biasanya apabila orang dengan gangguan ini memiliki pasangan, keluarga, atau orang-orang terdekat, ia akan selalu merasa takut untuk ditinggalkan oleh mereka padahal ia ada pada kondisi hubungan yang baik.

Hanya saja, karena cara yang seringkali digunakan oleh orang dengan borderline personality disorder cenderung memaksa dan membuat pasangan, keluarga atau orang terdekat tidak nyaman, itu sebenarnya menjadi boomerang atas ia sendiri. Hal seperti itu yang justru membuat ia dijauhi, seperti bagaimana Gaby menjauhi Alice di film Welcome to Me tadi.

Karena memang pada dasarnya orang yang mengalami borderline personality disorder tidak menerima yang namanya penolakan. Maka ketika hal itu terjadi, maka ia akan merasa tak lagi berharga, cemas dan berujung marah tidak terkendali kepada orang-orang yang ia anggap telah menolaknya.

Alice juga dalam perannya selalu menganggap dirinya terasing, padahal sebenarnya hal ini bersumber pada trauma yang pernah ia alami karena pernah ditinggalkan oleh orang lain.

Banyak sekali dampak yang terjadi ketika seseorang mengalami gangguan kepribadian ambang. Salah satunya adalah kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Dan, biasanya gangguan ini terjadi pada orang-orang yang berada pada fase usia dewasa awal di mana gejalanya akan semakin memburuk seiring waktu dan membaik kembali secara bertahap ketika sudah akan memasuki fase usia lanjut.

Mayo Clinic melansir bahwasanya gangguan ini memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk munculnya gangguan mental lain pada penderitanya. Seperti halnya gangguan kecemasan disertai depresi, gangguan fokus atau ADHD, gangguan stres pasca trauma yang kita lebih kenal dengan istilah PTSD, atau bahkan gangguan pada kebiasaan makan kita seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa dan lain-lain.

Satu hal yang sering susah sekali dan memang belum ada acuan pasti secara ilmiah mengenai gejala masing-masing penyakit mental, orang yang mengalami BPD pun sama. Tidak mudah untuk membedakan gejala yang muncul pada orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian ambang yang satu ini. 

Memang, hal pertama yang perlu kita ketahui adalah dengan mengetahui gejala yang terjadi seperti memiliki rasa takut yang berlebihan, sulit dalam menjaga sebuah hubungan, selalu merasa rendah diri, candu akan suatu hal, hingga melakukan self-harm alias melukai diri sendiri.

Ingat, yang perlu digarisbawahi adalah cukup dengan mengetahui gejala-gejala diatas saja. Tidak sampai melakukan self-diagnose terhadap diri sendiri. 

Mendiagnosa dan memvonis diri sendiri mengidap sesuatu hal tanpa didasari pada penelitian profesional justru tidak akan membuat kondisi diri dan mental kita menjadi lebih baik. 

Hal yang paling tepat setelahnya adalah dengan datang langsung ke dokter untuk mendapatkan jawaban yang jelas dan pasti atas apa yang terjadi pada diri kita berdasarkan apa yang sudah kita amati dan alami.

Kalau misalkan kamu adalah sosok dengan rutinitas yang memaksa untuk berinteraksi dengan banyak orang seperti Ariel Tatum, maka vakum sejenak dari circle tersebut sembari melakukan pengobatan adalah hal yang cukup tepat untuk dilakukan. Dengan melakukan hal ini, maka itu akan lebih membuat diri kita secara mental dan orang lain lebih aman.

Penyebab dari gangguan kepribadian ambang ini sendiri belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan data dan fakta bahwa kondisi ini memiliki keterkaitan dengan faktor genetika, terdapatnya kelainan pada otak, serta lingkungan yang berada di sekitar kita. 

Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa penyakit mental ini bisa saja diwariskan oleh keluarga kita. Di mana berupa kondisi otak yang tidak sempurna sejak lahir menyebabkan produksi bahan kimia tertentu yang berada di otak menjadi bermasalah, lalu menyebabkan kemampuan kerja otak dalam mengatur suasana hati tidak berfungsi dengan optimal.

Nah, kalau melihat apa yang terjadi pada Alice di film, meski digambarkan dengan cara yang lucu, ia banyak sekali menampilkan adegan di mana mengalami perubahan suasana hati dan hubungan yang tidak stabil. Ia banyak sekali menunjukkan gejala BPD dalam perannya. 

Untungnya, ketika perilakunya telah membuat orang-orang terdekatnya menjauh, termasuk terapisnya, ia mulai menangani kondisi kesehatan mentalnya dengan lebih serius dan berusaha untuk mempertahankan orang-orang yang dia cintai dalam hidupnya.

Orang dengan gangguan BPD membutuhkan bantuan oleh orang-orang terdekat dan lingkungannya untuk dapat lepas dari belenggu penyakit mental yang mereka rasakan. 

Itulah kenapa, kita yang diberikan mental yang sehat perlu untuk aware dan turut peduli atas mereka yang tidak seberuntung kita. 

Itulah mengapa, dari sini kita juga kembali belajar bahwa perkara kesehatan mental bukan lagi satu hal yang tabu untuk dibicarakan. 

Kita perlu untuk memberikan ruang kosong di otak dan hati kita dalam bersikap terhadap kondisi dan orang-orang yang mengalami gangguan tadi.

Semoga, tulisan ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun